SuaraSumbar.id - Dua orang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) ternyata berasal dari Sumatera Barat (Sumbar).
Informasinya, penumpang kakak beradik itu berasal dari Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Mereka bernama Faizal Rahman dan Asy Habul Yamin.
Wali Nagari Gurun, Hanisben mengatakan, kakak beradik itu merupakan anak dari Masrizal yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan istrinya.
"Bapak mereka paman dari istri saya. Informasi itu saya dapat dari grup WhatshApp keluarga," kata Hanisben kepada SuaraSumbar.id melaui telepon seluler, Sabtu (9/1/2021) malam.
Baca Juga:Hasil Swab Lambat, Satu Keluarga Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air
Menurutnya, Masrizal dan anak-anaknya sudah lama tidak di kampung. Seluruh anggota keluarganya kini tinggal di Pontianak.
"Bapaknya (Masrizal) pulang ke kampung hanya beberapa kali saja. Sedangkan anak-anaknya baru sekali dibawa ke kampung," katanya.
Menurutnya, kakak beradik itu berusia masing-masing sekitar 35 tahun dan 25 tahun. Sepengetahuan Hanisben, kakak dari yang berada di pesawat itu telah memiliki empat orang anak.
"Adiknya belum menikah dan di Jakarta korban menyalurkan usaha ayahnya," katanya.
Ketika SuaraSumbar.id mencoba nomor kontak pihak yang dekat dengan korban, Hanisben enggan memberikan karena dilarang oleh keluarga besarnya.
Baca Juga:Fakta-fakta Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang di Kepulauan Seribu
"Jika memang ada informasi selanjutnya, akan kami beritahu. Namun kita berharap ada keajaiban Allah SWT sehingga kedua adik kakak ini bisa selamat," tuturnya.
Seperti diketahui, Badan SAR Nasional atau Basarnas memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021), jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Hal itu dinyatakan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen Bambang Suryo Adi dalam konferensi pers. Basarnas menduga pesawat terjatuh di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Kami menerima informasi pukul 14.55 WIB soal Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak. Setelah itu kami koordinasi dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta," kata Bambang.
Basarnas segera mengerahkan kapal-kapal karet, sea rider, dan alat penyelamatan lain ke titik lokasi diduga pesawat itu jatuh.
"Sekitar 1,5 mil sampai 2 mil dari mulut pantai, di situlah kami melakukan pencarian," kata dia.
Saat ini, Basarnas juga telah mendirikan posko pencarian. Namun, tim pencarian terkendala pencahayaan untuk melakukan investigas pada malam ini.
"Namun, kami tetap usahakan untuk menemukan titik pasti jatuhnya pesawat tersebut," terangnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers secara daring mengaku prihatin atas musibah jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.
"Kami turut prihatin atas kejadian ini," katanya.
Dia juga mengatakan, jumlah orang di dalam pesawat itu mencapai 62 orang. Penumpang 50 orang dan 12 orang kru pesawat.
Kontributor : B Rahmat