Namun, karena saat ini sedang pandemi dan kampung tempat berdomisili di Parigi Moutong masih hijau, ia memutuskan untuk menggunakan sepeda motor.
"Hampir setiap yang bepergian dengan pesawat udara di kampung kami dikarantina dan dikucilkan masyarakat hingga satu bulan karena khawatir Covid 19, kami akhirnya memutuskan supaya lebih aman pakai motor saja," kata dia menceritakan kisahnya.
Terinspirasi moge
Awalnya ia sempat tidak mau berangkat karena khawatir Covid 19.
Baca Juga:Prediksi Gempa Magnitudo 8,9 Bakal Guncang Sumbar, Pakar Ingatkan Ini
Ia pun mencoba mencari rute kapal ke Belawan, Medan, kemudian melanjutkan perjalanan ke Padang.
"Namun, ternyata tidak ada jadwal, akhirnya ada rombongan moge lewat. Lalu dari itulah, mencoba naik motor," katanya.
Tentu saja keberangkatan ke Padang menggunakan sepeda motor jenis bebek mendapat penolakan mulai dari petugas setempat hingga pihak keluarga.
Namun, Nining dan Hasan tetap berangkat karena alasan tidak mengizinkan tidak ada dan berbekal doa, ia jalan ke Toli-Toli menyeberang ke Kalimantan tepatnya Kalimantan Utara.
![Nining R Rusdin Wakiden dan Hasan Cl Bunyu, pasangan suami istri bermotor mengikuti MTQ [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/20/93327-nining-r-rusdin-wakiden-dan-hasan-cl-bunyu-pasangan-suami-istri-bermotor-mengikuti-mtq-antara.jpg)
Beberapa kali di jalan ia ditelpon diminta membatalkan perjalanan, namun Hasan tetap lanjut.
Baca Juga:Waspada, Gempa Bermagnitudo 8,9 Bakal Guncang Sumatera Barat
Usai mengurus izin ia melanjutkan perjalanan, menuju ke Kalimantan Tengah terus menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk menyeberang ke Pulau Jawa tepatnya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.