Bermotor 16 Hari, Suami Istri Ini Tempuh Jalur Sulteng ke Padang Demi MTQ

Pasangan suami ini bermotor demi mengikuti MTQ di kota Padang, Sumatera Selatan.

Tasmalinda
Jum'at, 20 November 2020 | 15:06 WIB
Bermotor 16 Hari, Suami Istri Ini Tempuh Jalur Sulteng ke Padang Demi MTQ
Nining R Rusdin Wakiden dan suami Hasan Cl Bunyu menempuh perjalanan bermotor menuju MTQ [ANTARA]

"Namun, ternyata tidak ada jadwal, akhirnya ada rombongan moge lewat. Lalu dari itulah, mencoba naik motor," katanya.

Tentu saja keberangkatan ke Padang menggunakan sepeda motor jenis bebek mendapat penolakan mulai dari petugas setempat hingga pihak keluarga.

Namun, Nining dan Hasan tetap berangkat karena alasan tidak mengizinkan tidak ada dan berbekal doa, ia jalan ke Toli-Toli menyeberang ke Kalimantan tepatnya Kalimantan Utara.

Nining R Rusdin Wakiden dan Hasan Cl Bunyu, pasangan suami istri bermotor mengikuti MTQ [ANTARA]
Nining R Rusdin Wakiden dan Hasan Cl Bunyu, pasangan suami istri bermotor mengikuti MTQ [ANTARA]

Beberapa kali di jalan ia ditelpon diminta membatalkan perjalanan, namun Hasan tetap lanjut.

Baca Juga:Prediksi Gempa Magnitudo 8,9 Bakal Guncang Sumbar, Pakar Ingatkan Ini

Usai mengurus izin ia melanjutkan perjalanan, menuju ke Kalimantan Tengah terus menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk menyeberang ke Pulau Jawa tepatnya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Sempat tertahan dua malam di Banjarmasin karena salah jadwal kapal menyeberang ke Surabaya, Hasan sempat khawatir karena waktu makin singkat.

Tepat 8 November 2020 akhirnya ia sampai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta.

Sesampai di Yogyakarta pasangan itu mengikuti tes usap di fasilitas kesehatan setempat sebagai salah satu syarat peserta MTQ nasional oleh panitia di Sumatera Barat.

Hasan dan Nining menyusur Jawa menuju Pelabuhan Merak Banten siang dan malam karena mematok target harus sampai di Padang paling lambat 14 November 2020.

Baca Juga:Waspada, Gempa Bermagnitudo 8,9 Bakal Guncang Sumatera Barat

Mereka hanya beristirahat dua jam saja selepas Subuh dan setelah itu kembali melanjutkan perjalanan.

Karena belum tahu rute dalam perjalanan mereka mengandalkan aplikasi google maps dan bertanya kepada penduduk.

Hasan pun memilih mengendarai motor dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam karena khawatir jika terlalu cepat saat tersasar akan semakin jauh dan mencegah kecelakaan.

Untuk beristirahat mereka singgah di SPBU termasuk mandi. Sedangkan untuk makan di Pulau Jawa ia mencari warteg dan hanya membeli satu bungkus nasi dengan dua lauk demi menghemat biaya.

"Kalau malam ngantuk sih iya, kalau sudah tidak kuat istirahat dulu sebentar," kata Hasan.

Nining R Rusdin Wakiden dan suami Hasan Cl Bunyu menempuh perjalanan bermotor menuju MTQ [ANTARA]
Kendaraan yang dipergunakan Nining R Rusdin Wakiden dan suami Hasan Cl Bunyu menempuh perjalanan bermotor menuju MTQ [ANTARA]

Ia pun sempat ragu akan sampai karena pada 9 November masih di Yogyakarta sementara 14 November 2020 MTQ sudah dimulai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak