Riki Chandra
Sabtu, 27 Desember 2025 | 12:43 WIB
Ilustrasi musik. [Dok. Pexels.com]
Baca 10 detik
  • Satpol PP Damkar Agam batalkan live musik di Ampek Nagari.
  • Hiburan dilarang karena Agam masih dalam suasana duka.
  • Ratusan korban dan kerusakan akibat bencana hidrometeorologi Agam.

SuaraSumbar.id - Satpol PP Damkar Agam menggagalkan rencana hiburan pemuda bertajuk live musik yang hendak digelar di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (26/12/2025) malam.

Penindakan ini dilakukan karena daerah tersebut masih berada dalam suasana duka pascabencana hidrometeorologi yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Kepala Satpol PP Damkar Agam, Fauzi, mengatakan pihaknya bersama pemerintah nagari setempat, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas mendatangi panitia dan pemilik orgen tunggal sebelum kegiatan dimulai.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya penegakan ketertiban umum sekaligus memastikan kepatuhan terhadap kebijakan daerah selama masa tanggap bencana.

“Kami meminta panitia dan pemilik orgen diimbau tidak mengadakan kegiatan tersebut, mengingat sekarang masih suasana bencana,” katanya, Sabtu (27/12/2025).

Menurut Fauzi, panitia dan pemilik orgen tunggal menunjukkan sikap kooperatif. Setelah dilakukan pendekatan persuasif oleh Satpol PP Damkar Agam, kegiatan hiburan tersebut akhirnya dibatalkan dan tidak jadi dilaksanakan.

Sebelumnya, beredar selebaran terkait rencana hiburan live musik di wilayah Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, sehingga aparat bergerak cepat untuk menindaklanjutinya.

Langkah Satpol PP Damkar Agam ini sejalan dengan imbauan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Kapolri yang melarang penyelenggaraan kegiatan hiburan.

Larangan tersebut bertujuan agar masyarakat bersama-sama merasakan duka atas musibah bencana yang menimpa wilayah Sumatera Barat, termasuk Kabupaten Agam.

Selain itu, terdapat instruksi langsung dari Bupati Agam agar tidak mengadakan kegiatan orgen tunggal maupun hiburan lainnya selama kondisi daerah masih dilanda bencana alam.

Fauzi menegaskan pengawasan akan terus ditingkatkan agar tidak ada kegiatan serupa yang tetap berjalan di tengah suasana berduka.

“Kita akan meningkatkan pengawasan agar kegiatan tidak terlaksana saat Agam masih dalam kondisi berduka,” katanya.

Bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Agam mengakibatkan 163 orang meninggal dunia. Korban tersebar di Kecamatan Malalak 14 orang, Palupuh satu orang, Matur satu orang, Tanjung Raya 10 orang, Ampek Nagari satu orang, dan Palembayan 136 orang.

Selain itu, 38 orang dilaporkan hilang, masing-masing di Kecamatan Malalak tiga orang, Tanjung Raya dua orang, Lubuk Basung satu orang, serta Palembayan 32 orang.

“Pencarian korban hilang resmi dihentikan berdasarkan surat dan persetujuan dari para ahli waris, Senin (22/12),” katanya.

Load More