Riki Chandra
Kamis, 04 Desember 2025 | 16:33 WIB
Sejumlah alat berat mengerjakan perbaikan Jalan Lembah Anai di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu (3/12/2025). [Dok. Antara /Fandi Yogari]
Baca 10 detik
  •  Jalur Lembah Anai masih ditutup total akibat bencana alam.

  • Sitinjau Lauik jadi satu-satunya akses Padang–Bukittinggi sementara waktu.

  • Polda Sumbar tempatkan personel khusus untuk antisipasi kemacetan jalur.

SuaraSumbar.id - Jalan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai masih lumpuh. Penutupan total jalur utama itu berlangsung setelah terputus akibat diterjang banjir bandang dan tanah longsor pada Kamis (27/11/2025) lalu.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol H M Reza Chairul Akbar Sidiq mengatakan, kawasan Lembah Anai hingga jembatan kembar Padang Panjang belum dapat dilalui.

"Sampai saat ini jalur utama provinsi Sumbar yakni kawasan Lembah Anai hingga jembatan kembar Padang Panjang masih tutup total," katanya, Kamis (4/12/2025).

Dia menyebutkan bahwa penutupan jalur Lembah Anai belum bisa dipastikan sampai kapan dibuka kembali, lantaran proses pengerjaan dan perbaikan masih menunggu penanganan dari pihak terkait.

Kerusakan jalan akibat bencana alam tersebut cukup parah sehingga memerlukan waktu panjang. Perkiraan sementara dari kepolisian, jalur itu baru bisa berfungsi dalam waktu paling cepat satu bulan, meskipun nantinya belum dapat digunakan secara maksimal.

Kondisi ini berdampak langsung pada konektivitas akses Sumbar, karena ruas yang terputus itu merupakan jalur vital yang menghubungkan Sumbar–Riau dan menjadi penghubung utama antara Kota Padang dan Bukittinggi.

Selain menjadi jalur transportasi utama, kawasan tersebut juga menjadi arteri penting distribusi logistik dan aktivitas ekonomi masyarakat. Lumpuhnya jalur di Lembah Anai membuat satu-satunya akses dari Padang menuju Bukittinggi kini hanya melalui Sitinjau Lauik.

Jalur alternatif Padang–Bukittinggi via Malalak, Agam, juga tidak dapat dilalui akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor.

"Jadi akses dari Padang menuju Bukittinggi itu kini hanya via Sitinjau Lauik, kemudian terus ke Solok, Danau Singkarak, lalu keluar di Kota Padang Panjang," jelas Reza.

Saat ini, perjalanan darat menuju Padang tertumpu pada Sitinjau Lauik. Polda Sumbar telah menempatkan personel tambahan di wilayah tersebut. Lokasi itu berada di dua wilayah hukum, yakni Polresta Padang dan Polres Solok, sehingga pengawasan harus dilakukan lebih intensif agar tidak terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan.

"Kami menempatkan personel di kawasan Sitinjau Laut setiap hari guna mendukung Polresta Padang dan Polres Solok, jangan sampai terjadi penumpukan atau kemacetan," ujarnya.

Reza juga mengimbau masyarakat agar menunda perjalanan tidak mendesak, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu serta terbatasnya jalur yang tersedia.

Ia berharap tidak ada kejadian yang mengganggu kelancaran arus, baik berupa kecelakaan, kendaraan bermuatan berat yang mogok, maupun bencana susulan di jalur alternatif. (Antara)

Load More