-
Dinamika atmosfer sebab utama suhu panas ekstrem di Sumatera Barat.
-
Siklon tropis hambat pembentukan awan hujan, tingkatkan paparan sinar matahari.
-
BMKG imbau warga gunakan penyejuk udara dan hindari panas langsung.
SuaraSumbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau menegaskan bahwa penyebab utama gelombang cuaca panas yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) adalah dinamika atmosfer yang sedang aktif.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan bahwa pola aliran udara berskala regional dan lokal menyebabkan cuaca panas kian terasa di Sumbar.
Menurut Deddy, kondisi suhu panas yang terjadi selama beberapa hari terakhir utamanya dipicu oleh pola aliran udara yang tidak hanya berasal dari faktor lokal, tetapi juga oleh munculnya siklon tropis atau bibit siklon di sebelah utara wilayah Sumbar.
"Fenomena ini menghambat terbentuknya awan hujan yang biasanya menyaring sinar matahari, sehingga intensitas penyinaran ke permukaan bumi meningkat," katanya, Senin (3/11/2025).
Akibatnya, potensi terbentuknya awan sangat kecil hingga hampir tidak muncul sama sekali, sehingga langit di banyak titik di Sumbar terlihat sangat cerah, indikasi bahwa risiko paparan sinar matahari langsung meningkat.
“Ketika tutupan awan itu sedikit atau tipis sekali maka paparan sinar matahari ke permukaan bumi akan lebih maksimal,” jelas Deddy.
Meski suhu memang terasa lebih panas dari biasanya, BMKG menyampaikan bahwa kondisi ini masih tergolong normal dalam catatan meteorologi, sebab pengukuran suhu maksimum absolut selama lima hari terakhir hanya mencapai angka 32 derajat Celsius.
“Selama beberapa hari ini suhunya memang terasa lebih panas. Tetapi pengukuran yang kami lakukan suhu maksimum absolut itu sebetulnya masih kategori normal,” tuturnya.
Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk mengurangi langsung paparan sinar matahari, memanfaatkan pelindung diri dan anti-radiasi saat beraktivitas di luar rumah.
“Terakhir, mengingat suhunya lumayan panas, kami menyarankan masyarakat untuk banyak-banyak minum air putih,” katanya.
Berita Terkait
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera