-
Mobil keluarga murah makin diminati karena harga mobil baru naik.
-
Pilihan bekas di bawah Rp 50 juta tawarkan fungsi dan efisiensi.
-
Konsumen kini lebih selektif pilih mobil tangguh dan ekonomis.
SuaraSumbar.id - Permintaan mobil bekas di bawah Rp 50 juta melonjak seiring kenaikan harga mobil baru. Keluarga muda dan pekerja urban kini berburu unit bekas yang menawarkan daya angkut dan ketersediaan suku cadang.
Data pasar menunjukkan peningkatan minat pada segmen ini karena konsumen mencari kendaraan yang fungsional namun tetap hemat biaya.
Fenomena mobil keluarga murah di bawah Rp 50 juta didorong oleh stabilnya harga unit bekas model-model lawas dan naiknya pembiayaan kendaraan bekas, sehingga banyak pembeli menilai opsi bekas lebih realistis dibanding membeli mobil baru.
Laporan pasar dari berbagai platform jual-beli menunjukkan tren pencarian yang meningkat sepanjang semester pertama 2025.
Selain harga, konsumen memprioritaskan kapasitas penumpang, ketersediaan suku cadang, dan biaya perawatan ketika memilih mobil keluarga murah di bawah Rp 50 juta.
Model-model keluaran awal 2000-an dan akhir 1990-an kembali diminati karena kombinasi ruang kabin yang lapang dan biaya operasional yang relatif rendah.
Berikut daftar mobil bekas yang bisa dipertimbangkan untuk membelinya.
1. Daihatsu Espass 1997 – Harga: di bawah Rp 25 juta
Pilihan paling ekonomis dan cocok untuk kebutuhan keluarga atau niaga ringan. Ditenagai mesin 1.3L/1.6L, kabin lapang, dan banyak unit yang dimodifikasi untuk usaha. Biaya perawatan dan suku cadang umumnya murah pada pasar lokal.
2. Daihatsu Taruna 2001 – Harga: Rp 38–42 juta
SUV ringan dengan konfigurasi 3 baris kursi hingga 7 penumpang, tersedia mesin 1.2L dan 1.5L, penggerak roda belakang. Dikenal kuat di medan semi-offroad dan cocok untuk perjalanan jarak jauh dengan konsumsi BBM sekitar 10–12 km/liter tergantung kondisi.
3. Hyundai Trajet 2002 – Harga: mulai Rp 39 juta
MPV asal Korea Selatan dengan kapasitas 7 penumpang, pilihan mesin 2.0L dan 2.7L, fitur kenyamanan seperti AC double blower dan suspensi empuk. Sering dicari pembeli yang mengutamakan kenyamanan kabin dalam kelas harga bekas.
4. Toyota Kijang Kapsul 2003 – Harga: mulai Rp 45 jutaan
Legendaris sebagai mobil keluarga serbaguna, tersedia pilihan mesin bensin dan diesel (1.8L–2.4L). Kabin luas hingga 7 penumpang membuatnya tetap relevan untuk mudik, usaha, dan kebutuhan keluarga. Harga bekas cenderung stabil di pasar.
Berita Terkait
-
4 Daftar Mobil Jadi 'Tumbal' di Film Abadi Nan Jaya, Ada yang Harganya Rp 1 Miliar
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga: Puas Tamasya dengan Sunroof dan Kabin Luas
-
5 Mobil Hybrid Terbaik 2025: Solusi Irit untuk 'Road Trip' Keluarga
-
5 Mobil Bekas yang Cocok untuk Karyawan Gaji UMR: Murah, Irit, dan Gak Bikin Tekor
-
4 Rekomendasi Ban Mobil Innova yang Bagus dan Awet, Mulai Rp700 Ribuan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Murah dan Muat Banyak Penumpang!
-
5 Fakta Siswa SMP di Sawahlunto Bunuh Diri dalam Kelas: Leher Terlilit Dasi, Tak Ada CCTV!
-
5 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Ada yang Super Mewah!
-
7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit Usai Thrifting Baju Bekas, Jangan Disepelekan!
-
KAHMI Sumbar Usul Program MBG Libatkan Koperasi Sekolah dan Desa, Ini Alasannya