Riki Chandra
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 06:15 WIB
Ilustrasi migrain (Unsplash/Usman Yousaf)
Baca 10 detik
  •  Cuaca panas dapat memicu migrain dan sakit kepala sebelah.

  • Hindari paparan sinar matahari langsung dan cukup minum air.

  • Dehidrasi dan kurang tidur bisa memperparah gejala migrain berat.

SuaraSumbar.id - Risiko mengalami migrain atau sakit kepala sebelah cenderung ikut naik saat cuaca sedang panas. Hal itu dinyatakan dokter spesialis saraf lulusan Universitas Indonesia (UI), Zicky Yombana.

Menurutnya, ada sejumlah cara agar masyarakat bisa terhindar dari migrain ketika cuaca panas. “Hal pertama yang harus kita lakukan adalah sebenarnya hindari dulu pencetus panasnya secara langsung,” kata Zicky, Kamis (16/10/2025).

Langkah utama mencegah migrain akibat cuaca panas adalah dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung. Caranya, gunakan topi, payung, atau kacamata hitam saat berada di luar ruangan.

“Hal ini cukup membantu tubuh agar tidak terkena langsung cahaya matahari dan terlindungi,” ujarnya.

Selain perlindungan fisik, Zicky menekankan pentingnya menjaga kecukupan cairan tubuh. Ia menyarankan masyarakat untuk minum setidaknya dua liter atau sekitar delapan gelas air setiap hari guna mencegah dehidrasi.

Kekurangan cairan, katanya, bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang menjadi salah satu pemicu utama sakit kepala.

“Hindari meminum minuman berkafein atau mengonsumsi makanan seperti keju, cokelat, dan MSG atau penyedap secara berlebihan karena bisa menjadi pemicu migrain secara spesifik,” katanya.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Brawijaya itu menjelaskan, cuaca panas dapat memicu migrain karena suhu tinggi membuat tubuh mudah kehilangan cairan. Akibatnya, pembuluh darah di otak melebar sehingga tekanan di kepala meningkat.

“Pembuluh darahnya menjadi lebih lebar, sehingga tekanan dalam kepala sedikit meningkat dan denyut dari pembuluh darah juga meningkat,” jelasnya.

Selain itu, paparan sinar matahari yang terlalu terik dapat merangsang saraf di kepala dan memperparah rasa nyeri. Kondisi panas juga kerap membuat orang sulit tidur, yang pada akhirnya menyebabkan stres dan memperburuk gejala migrain.

Mengutip laporan Health pada Kamis (11/9/2025), migrain merupakan jenis sakit kepala berulang dengan intensitas berat. Serangan migrain sering kali disertai gejala seperti mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya.

Agar terhindar dari kondisi ini, Zicky menyarankan masyarakat untuk menjaga pola tidur 7–8 jam setiap malam, cukup minum air putih, serta menghindari paparan panas berlebih agar tubuh tetap seimbang dan sehat. (Antara)

Load More