-
TKD Sumatera Barat terealisasi Rp13,87 triliun hingga Agustus 2025.
-
Dana Alokasi Umum dominasi belanja daerah mencapai Rp10,02 triliun.
-
Pemerintah pusat potong dana transfer Sumbar Rp500 miliar tahun 2026.
SuaraSumbar.id - Dana transfer ke daerah Sumatera Barat (Sumbar) dari pemerintah pusat tercatat telah mencapai Rp13,87 triliun hingga akhir Agustus 2025. Angka ini setara dengan 64,61 persen dari total pagu tahun berjalan sebesar Rp21,47 triliun.
Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sumbar, Dody Fachrudin, mengatakan bahwa realisasi tersebut menunjukkan penyaluran yang cukup baik dalam mendukung pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di daerah.
"Jumlah TKD yang sudah terealisasi itu setara dengan 64,61 persen dari pagu 2025 sebesar Rp21,47 triliun," kata Dody Fachrudin, dikutip dari Antara, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, realisasi belanja transfer ke daerah (TKD) didominasi oleh komponen Dana Alokasi Umum (DAU) yang mencapai Rp10,02 triliun atau 72,28 persen dari total TKD.
Dana ini dialokasikan kepada pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi, seperti belanja pegawai, pembangunan prasarana, serta layanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan.
Dalam laporan kinerja APBN Sumbar, DJPb juga mencatat dana bagi hasil (DBH) yang sudah disalurkan hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp398,07 miliar atau 60,16 persen dari total pagu Rp661,73 miliar.
"Realisasi ini meningkat 71,74 persen secara year on year (yoy)," ujar Dody.
Ia menambahkan bahwa kenaikan tersebut sejalan dengan implementasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat akan melakukan pemotongan dana transfer sebesar Rp500 miliar untuk tahun anggaran 2026.
Menyikapi kebijakan itu, pihaknya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) mencari alternatif sumber pendanaan lain agar program pembangunan tetap berjalan.
"Untuk 2026, kegiatan akan banyak dikelola oleh pusat. Ada kegiatan kepresidenan dan kegiatan kementerian," kata Maigus.
Eks anggota DPRD Sumbar itu menegaskan, pengurangan dana transfer sebesar Rp500 miliar merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat mempercepat implementasi Program Astacita.
"Saya wajib menyampaikan ini. Lebih kurang Rp500 miliar dana dari pusat akan berkurang," ujarnya.
Dengan demikian, meski realisasi TKD Sumatera Barat pada 2025 menunjukkan kinerja positif, pemerintah daerah tetap perlu menyiapkan strategi adaptif menghadapi pengurangan alokasi dana pada tahun anggaran berikutnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Target Ambisius KKP: Bangun 1000 Kampung Nelayan Merah Putih Hingga 2026, Apa Dampaknya?
-
Pemprov DKI Efisiensi Anggaran Terkait Pemotongan TKD, PSI Wanti-wanti: KJP dan Transportasi Jangan
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Sebabkan Kematian Pasangan Baru di Solok, Bagaimana Water Heater Mengeluarkan Gas Beracun?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI, Solusi Praktis Naikan Level Bisnismu
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!