-
Gunung Marapi erupsi kedua hari ini, Minggu (21/9/2025).
-
PVMBG imbau hindari radius tiga kilometer dan waspadai potensi lahar dingin.
-
Abu vulkanik dan dentuman keras jadi gejala bahaya erupsi Gunung Marapi.
SuaraSumbar.id - Gunung Marapi mengalami erupsi kedua hari ini, Minggu (21/9/2025), yang semakin menguatkan indikasi adanya gejala bahaya erupsi Gunung Marapi.
Erupsi pertama gunung marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu terjadi pada pukul 13.28 WIB. Sedangkan erupsi kedua terjadi sekitar pukul 16.36 WIB.
Kedua letusan ini memicu ancaman serius bagi warga sekitar, terutama terkait penyebaran abu dan potensi lahar dingin.
Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan bahwa pada erupsi pertama kolom abu vulkanik mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak, dengan arah asap ke barat daya.
Sementara erupsi kedua hari ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter, durasi sekitar 38–41 detik, meskipun tinggi kolom abu pada erupsi kedua tidak teramati jelas karena tertutup awan.
Berikut gejala bahaya erupsi Gunung Marapi yang muncul hari ini pasca erupsi kedua:
- Kolom abu vulkanik tinggi saat erupsi pertama, menjadi sumber keprihatinan besar karena abu bisa menyebar jauh mengganggu kesehatan pernapasan.
- Dentuman keras terasa di kawasan Baso, Agam, dan suara getaran yang terdengar dan dirasakan warga sekitar.
- Durasi letusan yang cukup lama di kedua erupsi: sekitar 38 detik dan 41 detik, menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan.
- Amplitudo seismogram tinggi pada erupsi kedua di kisaran 30,4–30,5 mm, memperlihatkan tekanan magma dan gas yang kuat di dalam gunung api.
Potensi lahar dingin dan banjir lahar tiba-tiba jika hujan lebat, terutama karena tumpukan material letusan telah menumpuk di beberapa aliran sungai.
Gangguan saluran pernapasan (ISPA) apabila penduduk terpapar abu vulkanik, terutama saat hujan abu atau angin menyebarkan abu ke pemukiman.
Gunung Marapi masih berstatus Level II (Waspada) menurut PVMBG dan PGA. Warga, wisatawan, dan pengunjung dilarang melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek.
Pemakaian masker penutup hidung dan mulut dianjurkan jika terkena hujan abu. Prioritas perhatian terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai berhulu dari puncak karena potensi bahaya lahar dingin meningkat saat musim hujan.
Berita Terkait
-
Penampakan Langka, Kelinci Belang Sumatera Terekam di Kawasan Konservasi Bukit Barisan
-
Warga di Tanah Datar Meninggal Dunia Usai Ditendang Sapi Kurban Idul Adha
-
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Lebih Tinggi
-
Gunung Marapi Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 350 Meter
-
Erupsi Gunung Marapi: Kolom Abu Tebal Mengarah Utara dan Timur Laut
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Erupsi Kedua Gunung Marapi Hari Ini, Potensi Lahar Dingin Makin Diwaspadai!
-
Erupsi Gunung Marapi Terbaru: Kolom Abu 1.000 Meter, Status Level II Waspada Tetap Berlaku!
-
CEK FAKTA: Qotar Borong Rudal Banaspati dari Indonesia, Infonya Heboh!
-
Lowongan Kerja Non ASN Kemenko PM 2025 Tanpa Batas Usia, Ini Posisi yang Masih Dibuka
-
6 Fakta Zamroni Aziz Viral Lempar Mikrofon, Rekam Jejak Kepala Kanwil Kemenag NTB Dibongkar Lagi!