SuaraSumbar.id - Dua anak dibawah umur yang menjadi korban kekerasan dalam insiden perusakan rumah ibadah dan tempat pendidikan agama jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kota Padang, sudah dalam masa pemulihan. Mereka pun telah pulang ke rumah masing-masing pasca mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa perusakan itu terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (27/7/2025) sore.
Pengacara GKSI, Yutiasa Vakho mengatakan, pihaknya telah melaporkan dua kasus kepada kepolisian. Pertama terkait kasus perusakan dan pengancaman secara bersama-sama.
"Kami juga melaporkan menyangkut penganiayaan terhadap anak di bawah umur, yang telah berada dalam perlindungan perempuan dan anak,” kata Yutiasa kepada SuaraSumbar.id, Selasa (29/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa laporan penganiayaan terhadap anak-anak ini juga telah diteruskan ke Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA).
“Setelah dilaporkan, kedua anak langsung dibawa untuk menjalani visum. Saat ini, kami masih menunggu hasil resmi dari pemeriksaan tersebut,” ujarnya.
Kedua anak yang menjadi korban diketahui bernama Nuslim, siswa kelas VII di salah satu SMP di Padang. Korban kedua bernama Olivia, siswi kelas V Sekolah Dasar. Keduanya tengah berada dalam salah satu ruangan ketika aksi perusakan terjadi.
Nuslim terkena pukulan kayu oleh oknum yang menyerbu rumah doa Kristen itu. Akibatnya, ia mengalami pusing berat dan sempat muntah hingga mengeluhkan sakit di bagian kepala.
Sementara itu, Olivia mengalami luka akibat tendangan keras dari pelaku. Tubuhnya mengalami memar di beberapa bagian dan ia sempat tidak mampu berjalan karena rasa sakit yang luar biasa.
“Anak-anak ini mengalami trauma yang cukup berat. Setelah kejadian, mereka tidak bisa berjalan dan harus digotong keluar dari lokasi kejadian,” tuturnya.
"Keduanya telah dipulangkan dan berada di rumah orang tua masing-masing untuk pemulihan," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, kericuhan terkait pembubaran aktivitas ibadah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, sempat viral di media sosial.
Insiden yang terjadi Minggu (27/7/2025) ini dipicu kesalahpahaman warga terhadap fungsi rumah yang digunakan sebagai tempat ibadah dan pendidikan agama, yang disangka sebagai gereja. Aksi pembubaran dilakukan secara anarkis, menyebabkan dua anak mengalami luka.
Pemerintah Kota Padang langsung memfasilitasi mediasi yang dipimpin Wali Kota Fadly Amran pada malam harinya. Ia menegaskan peristiwa ini bukan konflik SARA, melainkan murni kesalahpahaman yang kini telah diselesaikan secara damai. Meski begitu, proses hukum tetap berjalan untuk pelaku perusakan.
Polda Sumbar juga telah menangkap sembilan orang yang diduga terlibat berdasarkan rekaman video. Wakapolda Brigjen Pol Solihin menegaskan penegakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu. Sebagai bentuk empati, jajaran kepolisian juga membantu membersihkan rumah ibadah yang rusak.
Berita Terkait
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
Sulthon Kamil Harum Manis Umur Berapa? Viral Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur
-
Modus Janji Nikah, Pria di Tambora Sekap dan Cabuli Gadis 17 Tahun Berulang Kali di Hotel
-
Anak-anak Turut Jadi Korban Pembubaran Ibadah Umat Kristen di Padang, Menteri PPPA : Bikin Trauma!
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Pascabanjir Aceh Tamiang: Santri Darul Mukhlisin Siap Kembali ke Sekolah Berkat Kementerian PU
-
Jalan Nasional Aceh Tamiang Dikebut Pulih, Tim Kementerian PU Kerja Lembur Siang-Malam
-
Jalan Nasional MedanAceh Tamiang Kembali Pulih, Aktivitas Warga Mulai Bangkit Usai Banjir Bandang
-
Jembatan Krueng Tamiang Akhirnya Dibuka, Arus Lalu Lintas Aceh Tamiang Kembali Bergerak Lancar
-
Jalur Vital MedanAceh Tamiang Akhirnya Normal Lagi, Warga Bahagia: Kami Bisa Jualan Lagi!