SuaraSumbar.id - Tiga pelajar asal Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menembus salah satu kampus terbaik di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Mereka adalah Nauli Al Ghifari dan Devit Febriansyah dari SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.
Ketiganya diterima di ITB berkat prestasi akademik yang membanggakan meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang sangat terbatas.
Keberhasilan tiga pelajar asal Sumbar ini jadi sorotan setelah Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T, langsung mengunjungi kediaman ketiga calon mahasiswa tersebut ke Ranah Minang.
Dalam kunjungannya, Prof. Tata tak hanya memberikan motivasi, tetapi juga menyampaikan komitmen ITB untuk terus membuka akses pendidikan tinggi bagi pelajar berprestasi dari berbagai penjuru Indonesia.
"Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa," ujar Rektor ITB, Prof. Tata, dikutip dari website resmi ITB, Senin (9/6/2025).
Nauli Al Ghifari Anak Penjual Pakaian Bekas di Bukittinggi
Nauli Al Ghifari diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB.
Ayahnya bernama Pananuhon. Sehari-hari berjualan pakaian bekas di Pasar Atas Bukittinggi.
Dalam satu tahun, omzet usaha kecil keluarga ini hanya sekitar Rp 8 juta, dengan tabungan tak lebih dari Rp 1,5 juta.
Meski demikian, semangat belajar Nauli tak pernah surut hingga akhirnya ia berhasil menembus ITB.
Sebagai bentuk dukungan, PT Paragon Technology and Innovation memberikan bantuan berupa satu unit laptop dan uang tunai Rp 5 juta kepada Nauli, guna mendukung proses keberangkatannya ke Bandung.
Devit Febriansyah Dibantu Warga Satu Kampung
Berbeda dengan Nauli, Devit Febriansyah diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB).
Ia merupakan satu-satunya siswa dari Kecamatan Malalak yang lolos ke ITB lewat jalur SNBP tahun 2025.
Berita Terkait
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
MBG Tembus 300 Triliun, Cukup untuk Biaya Kuliah Gratis Bagi 288 Ribu Sarjana
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Dari ITB ke Menkeu: Inilah Kisah Purbaya Yudhi Sadewa, Pengganti Sri Mulyani
-
Konservasi Air Mendesak, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Capai Target Iklim
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Erupsi Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik 400 Meter, Ini Peringatan PVMBG
-
34 Persen Remaja Kesepian karena Gawai, Apa Penyebabnya?
-
IHR Cup II 2025 Payakumbuh Berhadiah Total Rp425 Juta, 39 Kuda Raih Posisi Podium
-
Apa Bahaya Makan Pedas Terlalu Sering? Ini Penjelasan Ahli
-
Pemanis Nol Kalori, Benarkah Lebih Sehat dari Gula?