Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 01 Juni 2025 | 15:29 WIB
Ilustrasi Sekolah Rakyat. [ChatGPT]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat, menyiapkan lahan seluas 12 hektare untuk diajukan ke pemerintah pusat sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.

Sekolah ini dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Lahan tersebut berada di daerah Dama Gadang, Kecamatan Tanjung Raya.

Pelaksanaan Harian Kepala Dinas Sosial Agam Dewi Afriani, mengatakan lahan seluas 12 hektare itu milik pemerintah setempat.

"Lahan yang kita sediakan tidak jauh dari relokasi warga dampak gempa bumi di Kecamatan Tanjung Raya pada 2009," katanya, melansir Antara, Minggu 1 Juni 2025.

Baca Juga: 

Gus Ipul Tetap Pede Sekolah Rakyat Bakal Banyak Peminat Meski MK Gratiskan SD-SMP

Sekolah Rakyat Samarinda Siap Dibuka Juli, Fasilitas Mewah untuk Siswa Kurang Mampu

Rencana pemanfaatan lahan itu sudah dua kali dibahas bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis serta Sekretaris Daerah Kabupaten Agam.

Nota dinas pun telah diajukan kepada bupati, dan saat ini menunggu tindak lanjut pembahasan.

"Pada intinya bupati mendukung pembangunan sekolah rakyat tersebut. Proposalnya bakal kita ajukan ke Kementerian Sosial dan kementerian bakal meninjau ke lokasi," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan Sekolah Rakyat mensyaratkan lahan milik pemerintah seluas 5 hingga 10 hektare yang tidak bermasalah hukum dan dibuktikan dengan sertifikat.

Sekolah Rakyat tersebut untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMP) dengan target siswa berasal dari keluarga kurang mampu.

Baca Juga: 

Di Tengah Putusan MK Gratiskan SD-SMP, Keluarga Miskin Lebih Pilih Sekolah Rakyat Prabowo, Mengapa?

Program Sekolah Rakyat Tinggal Hitungan Bulan, Muhammadiyah Desak Prabowo Fokus dan Kolaboratif

Saat ini ada 53 kabupaten dan kota proposalnya telah diterima dan dinyatakan oke Kementerian Sosial.

Sementara 200 kabupaten dan kota lainnya telah mengusulkan dan menunggu realisasinya.

"Kita berharap usulan kita ini direlokasi oleh Kementerian Sosial nantinya," katanya.

Klaim Antusiasme Masyarakat

Diberitakan sebelumnya, Kemensos mengeklaim jika antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke Sekolah Rakyat sangat tinggi.

Hal itu terlihat dari catatan pendaftar calon siswa hingga awal Mei yang sudah ada lebih dari 5.000 anak.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyampaikan Kementerian Sosial telah menetapkan mekanisme seleksi ketat guna memastikan program ini tepat sasaran.

Baca Juga: 

Tinjau Calon Sekolah Rakyat, Mensos Pastikan Wisma Atlet Jalak Harupat Cuma Sementara

Salah satu kriteria utama ialah peserta didik harus berasal dari desil 1 atau desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Jadi miskin ekstrem atau miskin tapi di desil satu. Kalau itu sudah enggak ada, baru nanti di desil dua. Tapi sementara ini miskin ekstrem," kata Gus Ipul dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5).

Bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya dapat mengunjungi langsung 53 titik lokasi Sekolah Rakyat.

Selain itu, Kementerian Sosial juga melakukan penjangkauan aktif melalui pendamping sosial di daerah.

Baca Juga: 

Santai MK Gratiskan SD-SMP, Gus Ipul Tetap Pede Sekolah Rakyat Bakal Banyak Peminat, Apa Alasannya?

Setelah pendaftaran, dokumen administrasi peserta akan diverifikasi, terutama terkait status desil.

Setelahnya, tim dari Kemensos akan melakukan kunjungan rumah dan wawancara dengan calon peserta didik juga orang tuanya.

Kunjungan itu untuk memastikan data yang dimiliki Kemensos sama dengan di lapangan.

"Lalu setelah itu baru nanti naik ke tes kesehatan. Setelah tes kesehatan selesai baru nanti kita minta komitmen orang tua," kata Gus Ipul.

Load More