Dalam konteks ketahanan pangan nasional, langkah-langkah ini mendukung strategi pemerintah dalam menjaga harga tetap stabil dan petani tetap sejahtera.
Dukungan terhadap tanam serentak juga sejalan dengan program penguatan cadangan pangan nasional yang digencarkan oleh pemerintah pusat melalui Bulog.
Dengan stok yang cukup dan pengaturan musim tanam yang tepat, Sumbar dinilai mampu menjadi wilayah penopang ketahanan pangan, khususnya di Pulau Sumatera.
Pemerintah daerah bersama Bulog dan instansi pertanian lainnya kini diminta segera menyusun skema tanam serentak yang disesuaikan dengan karakteristik tiap wilayah.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga harga gabah tetap stabil, produksi terjaga, serta mencegah spekulasi harga di pasaran.
Apa Keuntungan Tanam Padi Serentak?
Metode tanam padi serentak dinilai memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas pertanian. Sistem ini diyakini mampu menekan serangan hama secara alami.
Penerapan tanam padi serentak mampu memutus siklus hidup hama karena seluruh area pertanian ditanami secara bersamaan. Hal ini membuat serangan hama menjadi minim, sehingga penggunaan pestisida bisa ditekan dan biaya produksi ikut menurun.
Tak hanya itu, sistem tanam padi serentak juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan hasil panen yang meningkat, ketersediaan stok beras menjadi lebih terjaga. Bahkan, produksi dapat mencapai hingga 7 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional.
Manfaat lain yang dirasakan petani yakni meningkatnya penghasilan. Serangan hama yang rendah serta hasil panen yang melimpah memberikan dampak langsung pada pendapatan mereka. Program ini pun menjadi salah satu langkah konkret untuk memperkuat posisi petani sebagai garda terdepan dalam menjaga ketersediaan pangan.
Meski demikian, tanam padi serentak juga memiliki tantangan. Karena semua tahapan budidaya dilakukan bersamaan, seperti pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen, dibutuhkan tenaga kerja yang lebih besar.
Jika tidak didukung dengan manajemen pertanian yang baik, metode ini berisiko menyebabkan penurunan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Dengan segala keunggulan dan tantangannya, tanam padi serentak tetap menjadi solusi strategis dalam menghadapi berbagai permasalahan pertanian, terutama dalam meningkatkan produksi padi, mengurangi biaya, dan menekan serangan hama.
Berita Terkait
-
UKM di Marketplace PaDi Bisa Ajukan Pinjaman hingga Rp5 Miliar
-
Antisipasi Dampak El Nino di Bone, Mentan SYL Kick Off Gerakan Nasional Taman Padi di Lahan Seluas 16.065 Ha
-
Celana Dilipat, Gaya Jokowi Tanam Padi Bareng Petani di Tuban
-
Presiden Jokowi Bersama Mentan SYL Lakukan Percepatan Tanam Padi di Tuban
-
Bukan Settingan, Puan Ternyata Memang Disuruh Tanam Padi Maju: Gak Ngarang-ngarang, Itu Teknik Baru
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
8 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee, Harga Mulai Rp 20.000!
-
BRI Kucurkan Rp130 Triliun KUR: Sektor Pertanian Jadi Prioritas
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!