Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 15 April 2025 | 20:44 WIB
Bulog Sumbar dorong tanam padi serentak. [Dok. Antara]
Persediaan pangan di Bulog. [Dok. Antara]

Sekretaris Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Ferdinal Asmin, menyebut produksi padi rata-rata mencapai 100 ribu ton per bulan. Bahkan pada musim panen raya, bisa menembus angka 150 ribu ton.

“Stok beras secara umum masih mencukupi, kecuali di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang bukan daerah penghasil gabah,” ucap Ferdinal.

Meski pasokan aman, Ferdinal menekankan perlunya peningkatan indeks pertanaman di Sumbar. Saat ini, indeks pertanaman berada di angka 1,6, yang berarti dalam dua tahun, petani hanya bisa panen tiga kali.

“Kami berharap indeks ini bisa meningkat supaya produktivitas padi juga naik,” tambahnya.

Upaya tanam serentak dan peningkatan indeks pertanaman menjadi penting tidak hanya untuk menjaga ketersediaan beras, tetapi juga untuk menghadapi tantangan iklim yang makin tak menentu.

Dalam konteks ketahanan pangan nasional, langkah-langkah ini mendukung strategi pemerintah dalam menjaga harga tetap stabil dan petani tetap sejahtera.

Dukungan terhadap tanam serentak juga sejalan dengan program penguatan cadangan pangan nasional yang digencarkan oleh pemerintah pusat melalui Bulog.

Dengan stok yang cukup dan pengaturan musim tanam yang tepat, Sumbar dinilai mampu menjadi wilayah penopang ketahanan pangan, khususnya di Pulau Sumatera.

Pemerintah daerah bersama Bulog dan instansi pertanian lainnya kini diminta segera menyusun skema tanam serentak yang disesuaikan dengan karakteristik tiap wilayah.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga harga gabah tetap stabil, produksi terjaga, serta mencegah spekulasi harga di pasaran.

Load More