SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengalokasikan sebanyak 54 ribu dosis vaksin untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penularan penyakit yang kerap menyerang sapi, kerbau, kambing, dan hewan ternak lainnya.
"Tahun ini Sumbar mendapat alokasi 54 ribu dosis vaksin PMK," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Muhammad Kamil, dikutip dari Antara, Rabu (22/1/2025).
Sebagai tahap awal, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai mendistribusikan 20 ribu dosis vaksin PMK sejak Senin (20/1/2025). Program vaksinasi tahap pertama ini ditargetkan selesai pada pekan ketiga Februari 2025. Selanjutnya, alokasi vaksin tahap kedua sebanyak 7.000 dosis dijadwalkan pada pertengahan tahun, disusul distribusi tahap ketiga dengan 27 ribu dosis pada Juli 2025.
Meski jumlah ini belum ideal dibandingkan populasi ternak di Sumbar, upaya tersebut diharapkan mampu menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku. Prioritas pemberian vaksin pada sapi dan kerbau dilakukan karena tingginya risiko penularan pada kedua jenis ternak tersebut.
"Kami fokus pada sapi dan kerbau terlebih dahulu. Jika ada tambahan dosis, baru vaksin diberikan ke kambing, domba, dan babi," jelas Muhammad Kamil.
Pada 2025, pemerintah mengarahkan program vaksinasi PMK pada sapi dan kerbau yang masuk kategori budi daya atau pembibitan milik pemerintah. Untuk ternak yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, masyarakat didorong melakukan vaksinasi secara mandiri dengan dukungan tenaga kesehatan hewan setempat.
Muhammad Kamil juga menyebutkan terdapat tiga perusahaan yang telah direkomendasikan pemerintah pusat untuk menyediakan vaksin PMK. Bagi masyarakat yang telah membeli vaksin, tenaga kesehatan hewan akan membantu proses penyuntikannya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya terpadu pemerintah daerah untuk melindungi sektor peternakan Sumbar dari ancaman penyakit mulut dan kuku, yang sempat menjadi perhatian besar pada 2022 dan 2023. (antara)
Berita Terkait
-
Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
-
Wiku: Dalam Tiga Minggu Terakhir Virus PMK Terkendali
-
Kemenag Sarankan Sembelih Hewan Kurban di Rumah Potong Hewan Saat Idul Adha
-
Wawancara Spesial Emil Dardak: Dari PMK, HolyWings hingga Musik Jazz
-
Wabah PMK Makin Marak, Kementan Mulai Program Vaksinasi Hewan Mulai Besok
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik