SuaraSumbar.id - Komnas HAM terus mendalami kasus penembakan yang melibatkan anggota polisi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (22/11/2024) lalu. Insiden ini diduga berkaitan dengan aktivitas tambang ilegal yang memicu konflik di antara aparat penegak hukum hingga menyebabkan tewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar.
"Sampai hari ini, Komnas HAM masih mendalami kasus ini dan belum menemukan hubungan yang kuat dari peristiwa tersebut," ujar Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Sumbar, Sultanul, Rabu (8/1/2025).
Menurut Sultanul, pihaknya menelusuri sejumlah aspek, termasuk kepemilikan alat berat yang digunakan untuk operasi tambang ilegal di kawasan tersebut, izin operasional, dan alur distribusi bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat tersebut.
"Kami akan menelusuri apakah ada izin atau tidak, serta dari mana mereka mendapatkan BBM untuk mengoperasikan alat berat," katanya.
Penembakan ini diduga terjadi karena pelaku, Dadang Iskandar, tidak senang dengan tindakan korban, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar, yang menangkap seseorang terkait aktivitas tambang pasir dan batu ilegal di Solok Selatan.
Pada saat kejadian, pelaku menjabat sebagai Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, sementara korban adalah Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim).
Hingga kini, Komnas HAM belum dapat memastikan siapa saja pihak yang terlibat langsung dalam aktivitas tambang ilegal tersebut, termasuk pemilik alat berat yang digunakan.
"Kita belum sampai menelusuri siapa yang ada di balik aktivitas tambang ini," tambah Sultanul.
Komnas HAM Terus Kumpulkan Bukti
Komnas HAM berkomitmen untuk menyelidiki lebih dalam kaitan antara kasus penembakan dengan tambang ilegal di Solok Selatan, termasuk kemungkinan adanya pihak yang sengaja memberikan izin atau membiarkan aktivitas tersebut berlangsung.
"Kami berharap investigasi ini dapat mengungkap fakta-fakta terkait penembakan anggota polisi di Solok Selatan, sehingga semua pihak yang terlibat dapat dimintai pertanggungjawaban," kata Sultanul. (antara)
Berita Terkait
-
Dari Solok ke Semarang: DPR Angkat Bicara soal Aksi Penembakan oleh Oknum Polisi
-
Garasi Rp 239 Juta yang Kini Sunyi: Jejak Kekayaan AKP Dadang sebelum Kasus Penembakan Sesama Polisi
-
Akhir Tragedi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, AKP Dadang Resmi Dipecat
-
Menko Polhukam: Pasal Berlapis Menanti Penembak AKP Dadang Iskandar
-
Sahroni Peringatkan Kapolda Sumbar: Jangan Main-main, Lurus-lurus Saja Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi!
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pasaman Diguncang Gempa 4,3 Magnitudo, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami!
-
Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo: Makin Berkembang Berkat KUR BRI
-
21 Orang Tewas Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar, 213 Orang Luka-luka!
-
Sukses Ekspor Berkat BRI, UMKM Asal Sidoarjo Raup Omzet Fantastis
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025