Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 11 Desember 2024 | 20:07 WIB
Tim SAR bersama tim gabungan menemukan nelayan yang hilang karena cuaca buruk di Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Tim SAR Kabupaten Pesisir Selatan kembali menemukan satu lagi nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Muaro Kandis, Nagari Punggasan Utara, Kecamatan Linggo Sari Baganti. Korban bernama Keri (42) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (11/12/2024) siang.

Koordinator Unit Siaga SAR Pesisir Selatan, Anggi Prayoga mengatakan, jenazah Keri ditemukan sekitar 4 mil dari lokasi awal ia dinyatakan hilang.

“Jenazah ditemukan sekitar pukul 14.10 WIB, namun evakuasi memakan waktu hingga satu jam karena kendala angin kencang dan hujan deras,” ujarnya.

Evakuasi korban dilakukan menuju pantai Sungai Uba di Inderapura, lokasi terdekat dari titik penemuan jenazah, karena cuaca buruk menghambat perjalanan menuju pantai Muaro Kandis.

"Jenazah langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga. Kami sempat menyarankan agar divisum di rumah sakit, tetapi keluarga menolak," kata Anggi.

Sehari sebelumnya, tim SAR juga menemukan jenazah nelayan lainnya, Antan (49), sekitar 1,5 mil dari lokasi awal hilangnya korban. Kedua nelayan tersebut dilaporkan hilang sejak Senin (9/12) setelah perahu kecil mereka dihantam ombak setinggi 1 hingga 1,5 meter akibat angin kencang.

Anggi menjelaskan, operasi pencarian melibatkan 20 personel gabungan dari Unit Siaga SAR Kabupaten Pesisir Selatan, kepolisian, TNI, BPBD, serta nelayan setempat. Cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi menyulitkan tim dalam menemukan korban.

“Kedua korban melaut bersama dua nelayan lain menggunakan dua perahu kecil. Ombak menghantam kedua perahu tersebut, menyebabkan satu penumpang dari setiap perahu hanyut, sementara dua lainnya berhasil berenang ke tepian dan selamat,” jelas Anggi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pesisir Selatan, Defrisiswardi, mengungkapkan bahwa angin kencang dan hujan deras telah melanda kawasan tersebut sejak awal Desember.

Kondisi ini tidak hanya mempersulit pencarian nelayan hilang tetapi juga menyebabkan tujuh pohon tumbang di sejumlah kecamatan, menewaskan satu warga akibat rumahnya tertimpa pohon. (antara)

Load More