SuaraSumbar.id - Garundang Entertainment menghadirkan terobosan baru di panggung hiburan Tanah Air. Aktor serial komedi Mak Ipin, Godok dan Uda Rio, yang biasanya hanya dihadir di tanyangan Youtube, kini mulai merambah panggung layar lebar.
"Sadang di Bawah" judul film bergenre komedi yang akan tayang perdana di bioskop CGV Raya Padang pada 21 September 2024 mendatang. Film yang diangkat dari kisah kehidupan masyarakat di Nagari Centang Parenang.
Aktor utamanya adalah Mak Ipin, Godok dan Uda Rio. Film "Sadang di Bawah" berkisah tentang seorang wali nagari (kepala desa) pembohong yang diperankan Mak Ipin.
Dia tak sendiri, ada anak buahnya, Uda Rio seorang Office Boy (OB) ceroboh, dan Godok, seorang hansip yang pelupa. Ketiga tokoh itu jadi biang kerok kerusahan di Nagari Centang Parenang. Tidak ada yang beres masalah ketika mereka berkompromi. Alhasil, Wali Nagari Centang Parenang itu lengser ulah perangai tim suksesnya, Godok dan Uda Rio.
"Film ini berangkat dari kisah dan realitas kehidupan sehari-hari," kata Produser Film "Sadang di Bawah", Aan Saputra, saat menggelar jumpa pers di kantor Langgam.id, Rabu (11/9/2024).
Aan mengungkapkan, produksi film "Sadang di Bawah" tanp mitra dukungan secara finansial. Mereka bergotong royong menghadirkan film tersebut agar bisa ditonton dan menghiburkan masyarakat, khususnya di Sumatera Barat (Sumbar) dan urang seluruh dunia.
"Kami belum mendapatkan dukungan besar dari mitra, namun dengan gotong royong, film ini tetap bisa terlaksana," katanya.
Di tengah keterbatasan dan cemooh banyak pihak, tim Garundang Entertainment tetap optimis menghadirkan film perdana dari anak Minang dan berbahasa Minang ini.
“Pasti ada cemoohan dari luar, tapi itu tidak membuat kita mundur. Hal ini menunjukkan komitmen tim produksi untuk terus berkarya meskipun menghadapi tantangan," tegasnya.
Di sisi lain, Aan Saputra mengatakan akan tetap berkarya walaupun kelak film "Sadang di Bawah" jauh di bawah ekspektasi. Begitu juga soal syutingnya yang selama ini berkutat di daerah Kabupaten Solok.
Sutradara film "Sadang di Bawah", Uda Rio mengatakan, film ini merupakan pengembangan dari konten yang sebelumnya sukses di YouTube. "Cerita ini biasanya hanya dibuat dalam bentuk video pendek, tapi kali ini kami ulas lebih mendalam untuk layar lebar,” jelas Uda Rio.
Namun, Uda Rio menyadari bahwa pembuatan film layar lebar jauh lebih rumit dan memerlukan efisiensi waktu serta biaya. "Kalau di YouTube, sehari bisa membuat dua konten, tapi di film, dalam sehari hanya bisa menyelesaikan empat adegan," katanya.
Dengan sekitar 90 persen biaya berasal dari dana pribadi, tim Garundang Entertaiment itu juga bekerja sama dengan beberapa UMKM lokal untuk menekan biaya produksi.
Rio mengatakan, salah satu alasan kuat untuk membuat film layar lebar ini adalah agar pesan yang disampaikan lebih kuat dan dapat menjangkau lebih banyak orang.
“Tahun 2016, kami bisa membuat enam video dalam sebulan. Tapi kami berpikir, sampai kapan hanya di YouTube? Maka kami gotong royong untuk membuat film layar lebar,” ujar Uda Rio.
Berita Terkait
-
Tradisi Mengerikan Jawa! Celine Evangelista Bahas Teror di 'Danyang Wingit Jumat Kliwon'
-
8 Daftar Film Indonesia Tayang Desember 2025, Ada Timur Hingga Janur Ireng
-
Menuju Pelaminan: Perjalanan 1.859 Km Menyatukan Jawa & Minang di Layar Lebar
-
3 Film Indonesia yang Tayang Perdana di BIFF 2025: Tembus Panggung Dunia
-
Digarap Paramount, Film Call of Duty Siap ke Layar Lebar
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera