Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 04 September 2024 | 17:20 WIB
Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2024 Provinsi Sumatera Barat di Padang. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, menyebutkan bahwa jumlah nagari tertinggal di Sumbar mengalami penurunan drastis tahun 2024 ini.

Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM), jumlah nagari tertinggal berkurang drastis dari 25 nagari tahun 2023 menjadi hanya 10 nagari pada 2024.

"Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak terkait. Pada 2023, dari 1.035 nagari/desa, sebanyak 25 unit masih berstatus tertinggal. Jumlah itu berkurang drastis pada 2024 menjadi hanya 10 nagari," ungkap Mahyeldi saat membuka Rapat Koordinasi Data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2024 Provinsi Sumbar, Rabu (4/9/2024).

Mahyeldi menjelaskan bahwa selain pengurangan jumlah nagari tertinggal, jumlah nagari mandiri di Sumbar juga meningkat secara signifikan. Pada IDM Sumbar 2024, terdapat 368 nagari berstatus mandiri, naik dari 226 nagari pada tahun sebelumnya.

Selain itu, terdapat 445 nagari berstatus maju, 212 nagari berstatus berkembang, dan 10 nagari masih berstatus tertinggal.

"Kami berkomitmen untuk mewujudkan 0 nagari tertinggal di Sumbar pada tahun ini," tegas Mahyeldi.
Namun, ia juga menekankan bahwa upaya ini memerlukan dukungan dari semua pihak, mengingat tantangan keterbatasan fiskal yang dihadapi daerah.

Mahyeldi juga menambahkan, meski menghadapi keterbatasan fiskal, Pemprov Sumbar akan terus mencari cara untuk mengintervensi nagari/desa di Sumbar agar bisa naik status, dari tertinggal menjadi berkembang, berkembang menjadi maju, dan akhirnya menjadi mandiri.

Pemprov Sumbar saat ini sedang menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) khusus yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan di nagari/desa melalui pemanfaatan potensi yang ada secara terstruktur.

Sementara itu, Kepala Bidang Kerja Sama dan Pembangunan Kawasan Pedesaan DPMD Sumbar, Vera Irawati, menyatakan bahwa rakor IDM Sumbar kali ini diikuti oleh 194 peserta yang terdiri dari OPD terkait di kabupaten/kota, akademisi, pendamping desa, hingga lembaga mitra pemerintahan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil pengukuran IDM, meningkatkan sinergi antar OPD dan Pemda, serta menyusun strategi yang lebih baik dalam peningkatan status nagari/desa di Sumbar.

Load More