SuaraSumbar.id - Kerupuk gurih dengan perpaduan rasa manis, masam, dan sedikit pahit menggugah penasaran. Produk unik itu dibuat dari tanaman lidah buaya oleh siswa SMKN 1 Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
"Ingin coba kerupuk lidah buaya ini? Rasanya unik!" canda Alif Adel Feri saat menawarkan produk inovatif tersebut di acara kurasi tahap I pada 22 Juni 2024.
Inovasi ini hadir dari pemikiran bahwa lidah buaya tak hanya berguna sebagai bahan sampo, tetapi juga bisa menjadi kuliner yang menarik.
Setelah beberapa kali percobaan, Feri bersama teman-temannya berhasil menemukan formula yang tepat untuk membuat kerupuk lidah buaya yang lezat. Produk ini pun menjadi salah satu andalan SMKN 1 Suliki di expo berskala internasional yang diikuti oleh 82 booth dari berbagai SMK di Sumatera Barat.
Di acara tersebut, setiap booth memamerkan produk-produk hasil kreasi siswa, mulai dari kuliner hingga fashion dan layanan berbasis digital. Produk-produk ini telah melewati proses kurasi oleh tim ahli, menunjukkan kreativitas dan inovasi para siswa SMK di Sumbar.
Selain kerupuk lidah buaya, Feri dan timnya juga memperkenalkan kopi robusta Suliki dan minyak kelapa murni. Feri menjelaskan bahwa kopi robusta Suliki yang mereka produksi memiliki cita rasa yang berbeda dibandingkan robusta dari daerah lain.
"Kopi robusta Suliki ini memang berbeda dari yang lain. Kami mengolahnya sendiri di laboratorium Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian," jelas Feri.
Feri dan teman-temannya lebih fokus pada bidang agribisnis, dengan melakukan berbagai eksperimen untuk menciptakan varian kuliner baru. Mereka juga ingin mempromosikan kopi robusta Suliki sebagai produk unggulan dengan rasa yang khas.
Selain itu, Feri menekankan bahwa produk-produk mereka tidak lahir dari hubungan pembeli-petani yang eksploitatif. Mereka menjalin kerjasama dengan para petani lokal, berbagi pengetahuan, dan membagi keuntungan secara adil.
Dalam proses kurasi ribuan produk dari berbagai SMK di Sumbar untuk Expo Internasional 2024, orisinalitas menjadi perhatian utama. Dony Erros, akademisi dari FIB Universitas Andalas (Unand), yang menjadi salah satu tim ahli kurasi, menegaskan bahwa orisinalitas adalah faktor kunci dalam penilaian.
Berita Terkait
-
Sering Jadi Andalan dalam Perawatan Kulit, Ini Manfaat Aloe Vera yang Perlu Diketahui
-
5 Aloe Vera Gel yang Siap Hidrasi Kulit Sepanjang Hari, Pilih Salah Satu!
-
7 Pengobatan untuk Luka Bakar dengan Obat Alami yang Terbukti Ampuh
-
Intip Perawatan Yuni Shara, Kecantikan Awet Muda di Umur 52 Tahun Dibandingkan dengan Nagita Slavina
-
Menyegarkan! 6 Rekomendasi Minuman Khas Pontianak yang Wajib Dicoba saat Berkunjung
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!
-
Kapan Tol Padang-Sicincin Beroperasi Penuh? Ini Jawabannya
-
DANA Kaget 18 April 2025: Siapa Cepat Dia Dapat, Klaim Saldo Gratis Sekarang!
-
Wacana Sumatera Barat Jadi Daerah Istimewa Minangkabau Menguat Lagi, Ini Alasan dan Dasarnya!