Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 25 Juli 2024 | 13:09 WIB
Mantan Wawako Padang Ekos Albar. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Mantan Wakil Wali Kota (Wawako) Padang, Ekos Albar, membuat keputusan mengejutkan di tengah riuhnya politik jelang Pilkada 2024. Politikus PAN itu memutuskan untuk mundur dan tidak maju menjadi salah satu kontestan pada Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Padang yang digelar tahun ini.

Ekos menguraikan panjang lebar alasannya mundur, termasuk meminta maaf kepada pendukung dan simpatisan yang mengharapkan pria yang akrab disapa "Jiwawa" bertarung di Pilkada 2024.

"Dengan segala kerendahan hati, saya ingin menyampaikan keputusan yang sangat berat bagi saya dan tim. Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan evaluasi mendalam, saya memutuskan untuk tidak maju sebagai calon wali kota Padang pada Pilkada mendatang," katanya dalam uraian di akun media sosial Facebook @ekos albar, Kamis (25/7/2024).

Diketahui, sejak mengakhiri jabatan Wawako Padang pada 13 Mei 2024 lalu, Ekos Albar diyakini akan hadir sebagai penantang terkuat wali kota petahana, Hendri Septa. Namun, situasi politik yang sangat dinamis hingga detik-detik jelang pendaftaran bakal calon kepala daerah, membuat Ekos harus mengambil keputusan berat yang tidak mudah.

Ekos pun membeberkan sejumlah alasannya mundur di Pilkada 2024. Pertama adalah karena tidak mendapatkan dukungan dari partai yang diharapkannya. Menurutnya, maju untuk perubahan positif dan signifikan bagi Padang perlu dukungan partai yang menjadi satu elemen krusial.

Dukungan tersebut tidak sebatas logistik dan sumber daya kampanye saat Pilkada, namun juga kepercayaan dan legitimasi yang diberikan oleh partai kepada calon yang diusungnya.

Sejak beberapa bulan terakhir, kata Ekos, timnya telah melakukan berbagai pendekatan dan negosiasi dengan sejumlah partai politik besar. Namun, setelah melalui berbagai proses dan evaluasi internal dari partai-partai tersebut, dukungan yang diharapkan tak kunjung terealisasi.

"Situasi ini membuat kami harus realistis dalam menilai peluang dan kemungkinan untuk maju dalam kontestasi politik," katanya.

Selain masalah dukungan politik, Ekos Albar juga mempertimbangkan aspek lain yang tidak kalah penting, yaitu kesejahteraan dan pembangunan kota Padang.

"Saya merasa akan lebih baik mendukung kandidat lain yang memiliki visi dan misi sejalan dengan saya. Dengan demikian, saya dapat tetap berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan kota, meski tidak melalui jalur kepemimpinan langsung," katanya lagi.

Meski belum terang kemana arah dukungannya, Ekos mengatakan bahwa dirinya dan tim akan mengarahkan dukungan kepada salah satu kandidat yang dianggap memiliki kapasitas, integritas, dan visi yang jelas untuk membawa kota Padang ke arah yang lebih baik.

"Kandidat ini tentu kandidat yang sudah berdiskusi secara langsung dengan kami sebelum pengambilan keputusan ini. Kami percaya bahwa kandidat ini akan mampu melanjutkan dan mengembangkan berbagai program yang telah kami rencanakan, serta membawa inovasi dan solusi baru untuk tantangan ke depan," katanya.

Ekos menyadari, keputusan untuk tidak maju sebagai calon wali kota Padang adalah keputusan yang sangat berat. Namun, ia percaya bahwa ini adalah keputusan yang terbaik untuk kepentingan bersama.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim, relawan, dan masyarakat yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan selama ini," katanya.

Untuk diketahui, sejumlah nama sudah resmi berpasangan menuju Pilkada Padang 2024. Di antaranya, Fadly Amran (NasDem) dengan Buya Maigus Nasir, kemudian Gerindra-PAN mengusung Hendri Septa dan Hidayat. Selanjutnya, Muhamamd Iqbal (PKS) dengan Amasrul.

Load More