“Dari batu, ada sejarah yang terseret-seret dengan jejak yang panjang. Memeluk menhir akan dirasakan resonansinya. Simbol yang terukir justru akan menyentak-nyentak arteri dalam melepaskan guruh sampai melewati Bukit Posuak.
MASA merupakan pencarian identitas dengan melakukan bolak-balik gerak, timbul-tenggelam bunyi dari hilir-mudik panggung.
MASA ingin menemukan simbol yang hilang pengertian oleh arus sungai. Mengklasifikasi bentuk batu yang meloncat-lenyap ke dalam hutan. Sekaligus, menyingkap narasi yang terkubur begitu dalam.”
Purnama menerangi Situs Menhir Balai Batu malam itu, memperkuat tata cahaya yang tampaknya berusaha menghadirkan suasana remang-remang senja. Setelah ‘puas’ berinteraksi dan menyambungkan diri dengan dengan menhir-menhir, para penari menyudahi pertunjukannya. Alunan musik berhenti. Sebagian penonton tampak terpana sesaat, sebelum memberi applaus. Para kerabat, orang tua, para penari anak nagari Maek, terpancar kebanggan di matanya.
Festival Maek yang dimulai sejak tiga hari sebelumnya Rabu 17 Juli 2024, resmi berakhir malam itu. Tapi bagi para penari dan pemusik, ini adalah awal baru.
“Kami akan buat karya sendiri nanti.” Demikian kata Dela Sevana, salah satu penari, ketika ditanya tim media sesaat sebelum pertunjukan dimulai. Begitu pula dengan Febi dan tim pemusik. Mereka punya rencana membuat komposisi musik lagi, dengan Maek bersama segala misteri dan kekayaan budayanya sebagai bahan baku. Ilmu yang mereka dapat dari para fasilitator bakal mereka kembangkan kedepannya, menjadi media bagi Maek untuk bicara pada dunia.
Jeff, Bianca, dan Janette, berpelukan dengan penari dan pemusik. Sinar purnama membuat wajah haru bercampur bahagia mereka tampak cukup jelas. Mereka baru saja terlibat dalam suatu peristiwa budaya bersejarah: site-specific performance kolaboratif yang jarang-jarang dipraktekkan di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Kebakaran Pabrik Karet di Padang: 17 Jam Proses Pemadaman Api, Tim Inafis Olah TKP!
-
7 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Cek Nomor HP Kamu Biar Dapat Saldo Gratis!
-
BRI Cetak Rekor, Portofolio Keuangan Berkelanjutan Capai Rp796 Triliun
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam