SuaraSumbar.id - Tingginya harga tiket pesawat menjadi salah satu kendala dalam pengembangan pariwisata di Sumbar. Atas dasar itu, Pemprov Sumbar meminta dukungan Komisi X DPR RI yang membidangi pariwisata untuk mencarikan solusi hal tersebut.
"Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan Sumbar untuk meningkatkan pendapatan daerah. Namun harga tiket pesawat Jakarta-Padang yang relatif mahal menjadi salah satu kendala yang sulit dihadapi," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Jumat (21/6/2024).
Menurut Mahyeldi, sektor pariwisata Sumbar sebenarnya baru saja pulih dari dampak COVID-19. Pada 2023 melalui gerakan Visit Beautiful West Sumatera (VBWS), jumlah pergerakan wisata yang ditargetkan sebanyak 8,2 juta orang bisa tercapai 11 juta orang.
Namun Desember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang hingga banjir lahar hujan mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang. Jumlah pergerakan wisatawan menurun cukup signifikan.
"Pelaku industri pariwisata menjadi khawatir kondisi pariwisata Sumbar akan kembali tiarap seperti saat COVID-19. Karena itu perlu upaya dan kalau mungkin stimulus agar sektor pariwisata bisa bertahan," katanya.
Ia menilai jika persoalan mahalnya tiket pesawat bisa diatasi dengan dukungan DPR RI, sektor pariwisata Sumbar diyakini bisa bertahan bahkan bisa berkembang lebih pesat.
"Berdasarkan data yang ada, kemampuan fiskal Sumbar saat ini berada di level menengah, tetapi menjadi yang tertinggi di level tersebut. Kami berharap dengan berkembangnya sektor pariwisata bisa meningkatkan kemampuan fiskal daerah," katanya.
"Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan Komisi X DPR RI ke Sumbar. Kami berharap, dapat berbagi informasi dan mendapat masukan untuk mengembangkan sektor kepariwisataan ke depan. Terutama sekali, kaitannya dengan kebencanaan, karena selain memiliki potensi wisata yang luar biasa, Sumbar juga daerah yang rawan bencana," ujarnya.
Rombongan Komisi X DPR RI yang tergabung dalam Tim Panja RUU tentang Kepariwisataan dipimpin oleh Ketua Tim Panja Prof Djohar Arifin Husin. Kunjungan yang dilakukan untuk menjaring masukan dan informasi tentang kepariwisataan langsung dari daerah. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Banjir Bali Tak Pengaruhi Turis? Menteri Pariwisata Ungkap Alasannya
-
Zita Anjani Batal Isi Seminar Unpad Padahal Pamer Ngegym, Minta Maafnya Pakai ChatGPT?
-
Ngeri! 33 Persen Bus Pariwisata Tak Layak Jalan, Kemenhub Temukan Pemalsuan KIR
-
Pariwisata Indonesia di Tengah Demo: Antara Tantangan dan Peluang, Ini Kata Menpar!
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
Terkini
-
Sidak Pasar Kota Padang, Mentan Amran Klaim Harga Pangan Turun Drastis!
-
BRI: Integrasi Data Dukcapil Ubah Wajah Layanan Perbankan di Indonesia
-
Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
Lebih dari Kompetisi, News Fest 2025 Jadi Gerbang Menuju BRI Fellowship Journalism 2026
-
Gejala Tumor Otak yang Sering Diabaikan: Penyebab dan Cara Deteksi Dini