SuaraSumbar.id - Mahkamah Agung (MA) menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) di Padang Pariaman, Kamis (30/5/2024).
Bantuan diberikan ke daerah yang terdampak bencana seperti Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. Bantuan berupa uang ini ada yang bersumber dari Mahkamah Agung Peduli sebesar Rp 200 juta dan Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia sebanyak Rp 100 juta.
Lalu, ada juga dari BPHPI-IKAHI sebesar Rp 46 juta lebih serta dari Pengurus Pusat Dharmayuki Karini Rp 100 juta. Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung oleh Ketua Mahkamah Agung, M Syarifuddin.
Syarifuddin yang ketika itu sedang berpidato sempat beberapa kali terhenti berbicara. Ia mengaku sedih dan tak bisa membayangkan bagaimana ngerinya bencana lahar dingin Gunung Marapi yang menerjang ketika itu.
“Saya membayangkan, ya. Kan pak gubernur melaporkan yang meninggal mencapai 63 orang. Ada yang belum ketemu 10 orang. Ini bukan banjir biasa, banjir beserta batu, kayu dibawa hanyut. Saya terharu,” katanya.
“Saya tidak bisa membayangkan yang di sini begitu besar (bencana). Pada saat kejadian itu, saya tidak bisa bayangkan bagaimana, sedih ya. Saudara kita yang tertimpa ini ke mana lagi lari,” sambungnya.
Syarifuddin mengungkapkan kampung halamannya di Sumatera Selatan juga mengalami bencana banjir. “Saya tidak bisa membayangkan yang di sini begitu besar,” ungkapnya.
Ia mendoakan korban meninggal dari bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi dapat diterima di sisi-Nya. Begitupun bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah.
“Hakim-hakim di sini banyak, mereka telah turun (membantu) di lokasi bencana. Harapan kita masyarakat terdampak bencana bisa kembali seperti semula,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengaku senang menerima bantuan dengan total Rp 446,7 juta dari Mahkamah Agung. "Alhamdulillah, hari ini kita sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan bantuan dari Mahkamah Agung, yang tentu saja menambah semangat kita untuk segera pulih dari dampak bencana," ujarnya.
Sebelumnya, kata Mahyeldi, pemerintah daerah dan masyarakat terdampak bencana di Sumbar telah menerima bantuan dan perhatian yang besar dari banyak pihak. Mulai dari Presiden RI, Kepala BNPB, Kepala BMKG, jajaran Kementerian, BUMN/BUMD, pihak Swasta, hingga dari kalangan perantau dan diaspora Minang.
"Dapat kami sampaikan, sejauh ini banjir lahar dingin dan longsor di Agam dan Tanah Datar telah menyebabkan 63 orang warga meninggal dunia, dan 3.000 warga masih tinggal di pengungsian atau tinggal menumpang di rumah saudara," katanya.
Kontributor: Saptra S
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Cara Cegah Anak Kecanduan Gadget, Orang Tua Wajib Tahu Hal Ini
-
Korban Keracunan MBG di Agam Capai 119 Orang, 20 Masih Dirawat
-
Lewat 1 Juta AgenBRILink, BRI Dorong Inklusi Keuangan dan Catat Transaksi Rp1.145 Triliun
-
BRI Percepat Penyaluran KPR FLPP untuk Dukung Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah
-
CEK FAKTA: Presiden Israel Dilempari Telur Busuk Keluar Gedung PBB, Benarkah?