Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 02 Mei 2024 | 19:19 WIB
Anggota komunitas Yuk Belajar Seni mengajari anak-anak bermain wayang rumput. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Orang tua dilarang mengkritisi anak yang sedang mulai mengeksplorasi kemampuannya di bidang seni. Hal itu dilakukan agar tidak menghalangi kreativitasnya.

"Kalau orang tua mendampingi anak berkreasi itu perlu untuk kita notice, tapi tidak mengkritisi jadi kalau dilihat anak mulai berkarya, support saja," kata Psikolog klinis anak Reti Oktania, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya, seringkali orang tua memiliki ekspektasinya sendiri bahwa kemampuan anak harus bagus dan tidak jarang mengkritik karya anak.

Untuk anak di bawah 14 tahun, Reti mengatakan orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk eksplorasi di berbagai bidang baik seni maupun bidang lainnya.

Anak bisa mencari inspirasi dari mana saja mulai dari yang terjadi di sekelilingnya hingga media digital sebagai media referensi mereka.

Seni juga bisa menjadi terapi untuk anak yang tidak percaya diri mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata sehingga saat dewasa bisa menghindari anak dari gangguan kesehatan mental.

"Seni memang punya unsur terapi, jadi ada perasaan emosi yang tidak bisa kita ungkapkan bisa kita salurkan lewat karya, dengan seni atau tulisan, dengan berkarya setidaknya membuat kita lebih tenang dan menyalurkan perasaan yang memang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata," katanya.

Reti menyarankan orang tua menurunkan ekspektasi bahwa karya anak harus bagus saat mencoba mengikuti kompetisi bidang seni dan tidak menuntut anak untuk juara.

Dengan membiarkan anak menyalurkan kreativitasnya sesuai usia orang tua dapat menemukan bakat anak dan membangkitkan semangat anak untuk mencoba berkompetisi. (Antara)

Load More