SuaraSumbar.id - Di tengah perubahan zaman, pesantren tetap menjadi benteng pendidikan Islam yang tak hanya menekankan pada pengetahuan agama tetapi juga pembentukan karakter dan moralitas (akhlak) santri.
Salah satu tradisi yang mengakar kuat dalam budaya pesantren adalah menghormati guru atau kyai, tak jarang diwujudkan melalui tindakan mencium tangan sebagai simbol penghargaan dan rasa hormat yang mendalam.
Menurut kitab Ta‘limul Muta‘allim, keberhasilan seorang santri dalam menyerap ilmu pengetahuan tidak lepas dari bagaimana ia menghargai dan menghormati gurunya.
Tradisi ini bukan sekadar formalitas, melainkan mengandung nilai mendalam tentang pentingnya menghormati pengetahuan dan mereka yang menyebarkannya.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif Bakal Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Putra Bangsa Terbaik dari Ranah Minang!
Dengan tawadhu’ dan kekhusyukan, santri menunjukkan rasa hormat tidak hanya kepada individu gurunya tetapi juga kepada nilai, etika, dan tradisi yang diwakilinya.
Namun, terkait praktik mencium tangan, terdapat perbedaan pandangan di antara empat madzhab dalam Islam.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Mu’jamul Ausath oleh Imam ath-Thabrani, tiga madzhab yakni Hanafi, Syafi'i, dan Hanbali memandang bolehnya mencium tangan ulama dan orang-orang yang dihormati karena kezuhudan dan keilmuan mereka, terutama jika hal itu berkaitan dengan urusan agama.
Sedangkan menurut madzhab Maliki, mencium tangan secara umum dianggap makruh, dengan alasan dapat menimbulkan kesombongan bagi yang dicium tangannya.
Imam Nawawi dari madzhab Syafi'i menambahkan bahwa mencium tangan karena menghormati keilmuan dan kezuhudan seseorang adalah sunah, namun menjadi sangat makruh jika dilakukan untuk menghormati kekayaan, pangkat, atau kekuasaan dunia.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Tradisi mencium tangan di pesantren tidak hanya merupakan bentuk penghormatan terhadap guru, namun juga pelajaran tentang pentingnya nilai-nilai keilmuan, kezuhudan, dan akhlak dalam kehidupan.
Berita Terkait
-
Wamenag Dorong Pendidikan Kedokteran di PTKIN, FK UIN Walisongo Jadi Bukti Nyata
-
Profil Kiai Supar: Ngaku Bisa Gandakan Diri, Tuduh Jelmaannya yang Hamili Santriwati
-
Penjelasan Marsdya Mohammad Syafii soal Hadir di Istana Negara saat Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat
-
Pakai Jas Berdasi Biru ke Istana, Marsdya Mohammad Syafii Bakal Dilantik Jadi Kabasarnas?
-
Bolehkah Makmum Tidak Membaca Al-Fatihah Saat Shalat Berjamaah? Ini Penjelasan UAS, Lengkap dengan Pandangan Mazhab!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Misteri Mayat di Bukittinggi Terungkap! CCTV Ungkap Detik-Detik Terakhir Korban Asal Lubuk Linggau
-
Link Resmi Saldo Gratis DANA Kaget, Masih Aktif hingga Siang ini, Buruan Klaim!
-
Kejutan Saldo Gratis DANA Kaget, Sabtu 19 April 2025: Siapa Cepat Dapat Cuan!
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!