SuaraSumbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) telah menyiapkan 33 titik pengungsian untuk warga setelah Gunung Marapi berstatus siaga dari sebelumnya waspada.
Titik-titik pengusian itu tersebar di 3 kabupaten dan kota yang kemungkinan terdampak saat Gunung Marapi erupsi. Di antaranya Kabupaten Tanah Datar, Agam dan Kota Padang Panjang.
Seperti diketahui, dengan naik level status Marapi menjadi siaga ini, masyarakat dilarang tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi atau kawah verbeek.
"BPBD kabupaten dan kota sudah melakukan upaya mitigasi, terutama untuk titik evakuasi pengusian. Sudah ada beberapa tempat," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Fajar Sukma, Rabu (10/1/2024).
Ia mengatakan, selain titik pengusian, BPBD setempat juga telah memetakan jalur evakuasi warga. BPBD berkoordinasi dengan Dishub, Koramil dan Polsek.
"Forkopimda tiga daerah juga sudah melakukan rapat koordinasi untuk antisipasi ke depannya. Yang terpenting ke depannya adalah memang hal yang tidak kita inginkan itu terjadi, dan itu terjadi pengungsian, tentunya menyiapkan kebutuhan dasar," imbuhnya.
"Kebutuhan dasar yang kami penuhi terutama makanan siap saji, kelengkapan kelurga, kebersihan keluarga, termasuk masker," sambung Fajar.
Dikatakannya, hembusan abu vulkanik akibat erupsi dapat mengarah kemana saja. BPBD telah menyiapkan masker untuk warga.
"Dalam waktu dekat juga kami siapkan siaga darurat gunung api. Ini akan kami koordinasikan ke BNPB untuk kebutuhan yang dibutuhkan tadi," kata dia.
Baca Juga: Masyarakat Sekitar Gunung Marapi Waspada Ancaman Lahar
Fajar mengungkapkan, terdapat tujuh kecamatan yang masuk zona radius 4,5 Km dari kawah Gunung Marapi.
Kecamatan itu terdiri berada di tiga kabupaten dan kota di antaranya Kecamatan Sungai Pua, Canduang, Baso, Salingpaung, Sungai Tarab, Batipuh dan X Koto.
"Itu daerah yang akan terdampak, 4,5 km itu kan masuk kawasan rawan bencana (KRB) dua. Rencana rekonstruksi, sudah masuk status awas, itu bisa sampai 7-10 km yang dievakuasi," pungkasnya.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyebutkan aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi oleh erupsi eksplosif yang
berlangsung sejak 7 Januari 2023 hingga 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75-1000 meter di atas puncak.
Selanjutnya, kata dia, erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh. Namun demikian jenis gempa vulkanik masih terekam meskipun dalam jumlah yang relatif rendah, yang mengindikasikan masih tetap ada dorongan magma/fluida dari kedalaman.
"Pada 3 Desember 2023 pukul 14:54 WIB kembali terjadi erupsi yang tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Tercatat gempa vulkanik dalam (VA) hanya terekam 3 kali dari tanggal 16 November-2 Desember 2023 dengan baseline RSAM (Real Seismic Amplitude Measurement) relatif mendatar," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?
-
Semen Padang FC Harus Bangkit Demi Keluar dari Zona Degradasi, Ini Pesan Dejan Antonic