SuaraSumbar.id - Harga beras di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), belum bergeming. Padahal, menurut catatan BPS, tahun ini terjadi lonjakan produksi gabah meningkat pesat.
Ketua Kelompok Tani Batang Timbulun, Buskamil mengatakan, kondisi itu terjadi akibat sebagian besar gabah ketika panen raya periode Agustus diangkut keluar daerah. Dengan begitu, panen saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam daerah.
"Apalagi periode Oktober-Desember ini tidak banyak yang panen dan juga tidak merata," katanya, Selasa (28/11/2023).
Berdasarkan catatan BPS produksi gabah Kabupaten Pesisir Selatan sepanjang tahun ini mencapai 191.409 ton, naik 29.771 ton atau 18.42 persen dibandingkan tahun lalu yang 161.639 ton.
Lonjakan produksi terjadi sejalan dengan bertambahnya luas panen sebesar 28.27 persen dari 28.799 Hektare selama musim 2022 menjadi 36.194 Hektare sepanjang tahun ini.
Kamil mengatakan, produksi tertinggi terjadi pada panen Januari-September, mencapai 159.304 ton atau naik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 128.559 ton.
Sementara panen Oktober-Desember justeru mengalami penurunan produksi, dari 33.004 ton pada 2022, kini menjadi 32.106 ton, sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pasar.
Apalagi sebagian dari panen itu juga ada yang diangkut keluar daerah. Di lain sisi permintaan dalam daerah tetap tinggi, karena petani tidak memiliki stok beras di lumbungnya.
"Jangankan petani, lumbung pangan saja kini sudah tidak punya cadangan gabah lagi," tuturnya.
Karena itu dirinya berharap pemerintah kabupaten dapat memperbaiki tata kelola gabah, sehingga limpahan produksi gabah Pesisir Selatan mampu meredam gejolak harga beras.
Pemerintah harus menyerap gabah petani jika terjadi panen raya. Dengan demikian, gabah petani tidak diangkut ke luar daerah. Lebih dari itu harga gabah pun cenderung stabil.
"Karena selama ini panen raya belum tentu berkah bagi petani. Kadang justeru duka. Betapa tidak, ketika hasil melimpah, harga anjlok," tuturnya.
Menurutnya pemerintah kabupaten harus segera menerapkan sistem resi gudang di Pesisir Selatan, karena dengan begitu petani bisa menitipkan gabahnya di gudang yang ditunjuk saat harga murah.
Kemudian menjualnya ketika harga sudah relatif mahal. Selain itu keberadaan sistem resi gudang dapat menjamin ketersediaan dan ketahanan pangan lokal.
Pemerintah kabupaten dalam aplikasinya bisa mengoptimalkan lumbung pangan masyarakat sebagai gudang yang ditunjuk sebagai pelaksana.
"Nanti bekerjasama dengan bank BUMN atau bank BUMD sebagai pendananya," jelas Buskamil. (Antara)
Berita Terkait
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Harga Beras Naik Terus, Mentan: Itu Anomali!
-
Harga Beras Premium Bakal Lebih Murah, Mentan Kerahkan Bulog Guyur Pasokan
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Bank Indonesia Ungkap Biang Kerok Kenaikan Harga Beras di Daerah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Mau Tarik Tunai Saat Libur Panjang Maulid Nabi? BRI Siapkan Layanan Ini
-
Mobil Brio Ditabrak Kereta Api di Pariaman, Satu Keluarga Luka-Luka
-
6 Perusahaan Sawit di Pesisir Selatan Diduga Kuasai Ribuan Hektare Lahan di Luar HGU, Ini Faktanya!
-
Nagari Langki Sijunjung Akhirnya Bebas Blank Spot, Bertahun-tahun Rindukan Sinyal Seluler!
-
Sumbar Waspada Gempa Megathrust, Kemenkes Ungkap Penyebab Korban Jiwa Berjatuhan Saat Bencana!