Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 25 November 2023 | 20:51 WIB
Ilustrasi petani sawah. (Dok. Kementan)

SuaraSumbar.id - Indeks prestasi ketahanan pangan wilayah Sumatera Barat (Sumbar) berada di peringkat kelima secara nasional. Kenyataan itu membuktikan bahwa Sumbar sangat berkontribusi menjaga stabilitas ketahanan pangan Indonesia.

"Sumbar adalah salah satu daerah penyumbang beras terbesar di Indonesia. Kita telah membuktikan mampu menghasilkan pangan untuk kebutuhan sendiri dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal," kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy dalam acara penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) di Padang, Jumat (24/11/2023) kemarin.

Audy mengatakan, ketersediaan beras di Sumbar relatif sangat aman dan stabil. Bahkan, Sumbar sudah menjadi penyangga produksi kebutuhan pangan di tiga provinsi tetangga, yaitu Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau.

"Patut disebut bahwa Sumbar adalah sumber produksi ketahanan pangan di Sumatera bagian barat," ucapnya.

Menurut Audy, pemerintah pusat sejatinya mendorong pengembangan teknologi pertanian dan akses keuangan sebagai modal kerja bagi petani dan usaha ultramikro di Sumbar. Sebab, pertanian adalah sumber ekonomi utama di Sumbar.

"Untuk saat ini, ketersediaan beras di Sumbar 852.366 ton, sedangkan total kebutuhan sekitar 689.794 ton," katanya.

Sebagai wujud apresiasi Pemprov Sumbar, sambungnya, maka Penghargaan APN layak diberikan kepada sejumlah kepala daerah dan tokoh masyarakat, atas kontribusinya terhadap pembangunan ketahanan pangan di Sumbar.

Ada pun para penerima penghargaan APN kali ini antara lain, Wali Kota Solok, Bupati Sijunjung, Bupati Pasaman Barat, serta Tokoh Masyarakat Joinerry Kahar, Arkadius Dt Intan Bano, dan Ir. Fajaruddin.

Sementara itu, Direktur Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Rachmad Firdaus, turut menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Sumbar, yang berdasarkan skor indeks prestasi ketahanan pangan nasional, posisinya naik dari posisi 8 nasional menjadi posisi ke-5 nasional.

"InsyaAllah nanti akan diluncurkan secara nasional oleh Mendagri sekitar bulan Februari 2024. Kami juga ucapkan terima kasih kepada Bupati/Wali Kota, Forkopimda, serta semua OPD dan masyarakat yang ikut membantu suksesnya ketahanan pangan di Sumbar," ucap Rachmad.

Load More