SuaraSumbar.id - Sumatera Barat cukup banyak memiliki potensi panas bumi. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) Sumbar, jumlahnya mencapai 19 titik. Sayangnya, potensi energi panas bumi tersebut belum tergarap maksimal.
Pengamat Ekonom dari Universitas Andalas (Unand), Harif Amali Rivai mengatakan, 19 titik enegi panas bumi itu mampu menghasilkan 1.680 mega watt (MW). Saat ini, baru berhasil dikelola wilayah Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan.
"Padahal energi panas bumi atau geothermal adalah alternatif energi bersih, minim resiko dan mampu mendongkrak perekonomian daerah," katanya, Selasa (7/11/2023).
Harif mengapresiasi keberhasilan pemanfaatan energi panas di Solok Selatan yang dikelola oleh PT Supreme Energi Muara Labuh. Sudah bertahun-tahun berjalan, eksplorasi energi panas bumi di daerah itu tidak memberikan dampak buruk kepada lingkungan dan malahan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Keberadaan geothermal terbukti telah meningkatkan ekonomi daerah tersebut. Dalam satu tahun saja, ada sekitar Rp70 miliar lebih Pendapatan Asli Daerah (PAD) masuk ke Solok Selatan," tuturnya.
Dijelaskannya, daerah lain pun juga memiliki potensi energi panas bumi seperti di Gunung Talang, Kabupaten Solok, Harif mendorong supaya pemerintah daerah menyelesaikan persoalan sosial yang dapat menjadi penghalang investasi masuk.
Menurutnya, masih ada sebagian masyarakat yang belum paham manfaat masuknya investor dan perusahaan ke daerah mereka karena ketakutan akan digusur atau lahan mereka rusak.
"Disinilah peran pemerintah daerah untuk meyakinkan masyarakat bahwa Geothermal itu ramah lingkungan dan akan ada dampak ekonomi yang besar untuk daerah, terutama masyarakat sekitar," ujarnya.
Dampak ekonomi untuk masyarakat yang sangat dirasakan, kata Harif, adalah terserapnya tenaga kerja lokal. Seperti geothermal di Solok Selatan, investor lebih banyak menggunakan tenaga kerja lokal sejak dari masa konstruksi awal (EPC).
"Kemudian di Solok Selatan ini, ada juga transfer teknologi melalui pendidikan kejuruan (SMK) bagi masyarakat yang ingin bekerja di tingkat yang lebih tinggi yang memerlukan keterampilan teknis dan lainnya," ungkapnya.
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Nikmati Keandalan BRImo: Transaksi Tanpa Hambatan Selama Lebaran 2025
-
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 di Bandara Minangkabau Berkurang Dibanding Tahun Lalu
-
Transaksi Keuangan Tetap Bisa Dilakukan, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran
-
Jemaah Asy-Syahadatain dan Majelis Tarbiyah Rayakan Idul Fitri 2025 Hari Ini
-
Jadwal Imsak Kota Padang dan Bukittinggi, Sabtu 29 Maret 2025