Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 14 Oktober 2023 | 19:14 WIB
Transformasi Fedi Nuril Hingga Usia 40 Tahun (Instagram/@fedinuril)

SuaraSumbar.id - Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel yang kembali meletus pada Sabtu (7/10) telah menarik perhatian dunia internasional. Indonesia, sebagai salah satu negara yang aktif dalam isu ini, secara terang-terangan menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.

Dalam konteks ini, sejumlah tokoh publik Indonesia juga memberikan tanggapan mereka terkait situasi di Palestina. Salah satu figur publik yang turut bersuara adalah Fedi Nuril, seorang aktor ternama Indonesia.

Fedi Nuril membagikan pengalaman pribadinya berkunjung ke Palestina pada tahun 2014 dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya, dikutip hari Sabtu (14/10/2023).

Dalam ceritanya, ia mengungkapkan bahwa saat itu, ia pernah ditahan oleh tentara Israel ketika hendak melaksanakan salat zuhur di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Aksi Bela Palestina, Ribuan Muslim Jabar Akan Longmarch dari Gedung Sate

"Pada tahun 2014, saya pergi ke Palestina untuk syuting program Ramadan. Ketika saya dan salah satu kru memasuki Masjid Al-Aqsa untuk salat zuhur dan pengambilan gambar," cerita Fedi Nuril dalam unggahan tersebut.

"Saya ditahan di pintu masuk oleh tentara Israel karena membawa tripod dan mikrofon nirkabel. Yang anehnya, meskipun tentara itu bersenjata lengkap, saya tidak merasa takut," tambahnya.

Aktor yang terkenal lewat perannya dalam film "Ayat-Ayat Cinta" ini kemudian menyatakan pandangannya bahwa apa yang terjadi di Palestina bukanlah perang, melainkan perebutan wilayah secara paksa.

Menurutnya, Israel menggunakan agama sebagai alat pembenaran untuk menduduki Palestina, sementara banyak rakyat Palestina yang menjadi korban dari penyerangan militer.

"Apa yang terjadi di Palestina bukanlah perang, melainkan upaya perebutan wilayah secara paksa. Tentara Israel didukung oleh teknologi militer dari Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya, sedangkan rakyat Palestina hanya bisa bertahan dengan peralatan seadanya," ujar Fedi Nuril.

Baca Juga: Apakah Benar Palestina Merdeka Adalah Tanda Kiamat Sudah Dekat? Ini Kata Ustad hingga Hadist

Fedi Nuril juga menyatakan keprihatinannya terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Palestina dan merasa sedih karena dunia internasional tampaknya terdiam atas kejadian-kejadian tersebut.

"Ia seakan-akan tuli terhadap kecaman yang dilontarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan masyarakat internasional. Israel terus memperluas wilayahnya, bahkan hingga Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2018," ungkap Fedi Nuril.

Akhir dari pesan Fedi Nuril adalah harapannya agar konflik antara Palestina dan Israel bisa segera berakhir dengan perdamaian.

Namun, ia tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan mengajak seluruh lapisan masyarakat dunia untuk berhenti mempolitisasi isu pendudukan Israel di Palestina dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina sebagai masalah kemanusiaan.

"Gue berharap seluruh lapisan masyarakat dunia berhenti mempolitisasi pendudukan Israel di Palestina dan aktif mendukung kemerdekaan Palestina. Ini masalah kemanusiaan," pungkas Fedi Nuril.

"Ia yakin bahwa tidak ada satu pun ideologi di dunia yang seharusnya membenarkan tindakan pembunuhan dan kekerasan terhadap sesama manusia. Apapun agama dan keyakinan seseorang, tindakan membunuh anak-anak seharusnya tidak pernah dianggap 'biasa saja'. Semoga saudara kita, rakyat Arab-Palestina, di Palestina, selalu berada dalam lindungan-Nya. Aamiin," tutupnya.

Kontributor : Rizky Islam

Load More