SuaraSumbar.id - Kasus viral penyiksaan terhadap bocah laki-laki yang dilakukan oleh nenek kandungnya di angkot Padang, Sumatera Barat (Sumbar) berakhir damai. Bocah berumur 10 tahun ini selain mendapatkan siksaan, juga dipaksa menjadi pengemis.
"Penyidik Unit PPA Polresta Padang menyampaikan bahwa kasus anak diselesaikan secara damai dan kekeluargaan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Ances Kurniawan, Senin (6/3/2023).
Menurut Ances, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan setelah dilakukan visum dan peninjauan kembali oleh pihak kepolisian terhadap kasus tersebut.
"Dengan mempertimbangkan asas manfaat dalam penerapan kasus hukum. Sehingga kasus ditindaklanjuti dengan mediasi secara kekeluargaan," ungkapnya.
Ances menjelaskan, berdasarkan kesepakatan damai itu kemudian anak akan diasuh oleh ayah kandung beserta keluarganya.
"Sesuai dengan permintaan pengasuhannya terhadap unit PPA Polresta Padang, Pemko Padang melalui Dinas Sosial dan Dinas P3AP2KB terkait dalam melakukan pendampingan dan perlindungan terhadap anak," ujarnya.
Selanjutnya, beberapa hal yang akan ditindaklanjuti pihaknya di antaranya kunjungan dalam melihat kelayakan pengasuhan terhadap ayah korban dan keluarga.
Berikutnya penguatan pengasuhan dan pemenuhan hak-hak anak dengan tujuan agar kasus kekerasan tidak terjadi kembali.
"Surat pernyataan kesiapan dalam memberikan pengasuhan terhadap anak. Pendampingan dalam masa pemulihan bagi anak korban," katanya.
Baca Juga: Manchester United Dipermalukan Liverpool 7-0, Erik ten Hag: Itu Tidak Profesional
Sebelumnya, nenek berinisial YY (47) sempat diamankan Polsek Koto Tangah usai video dugaan penyiksaan yang dilakukan dalam angkot viral di media sosial.
Dari video yang beredar, terlihat bocah itu terduduk di bawah kursi penumpang angkot. Beberapa kali, perempuan itu melakukan siksaan, ia dijewer, dihajar pakai lutut, dan beberapa kali rambut dijambak.
Meski bocah ini hanya diam terduduk, perempuan dalam video terus melakukan tindakan kekerasan kepada bocah. Dari raut wajah, bocah tampak meringis kesakitan.
Kapolsek Koto Tangah AKP Afrino membeberkan, dugaan sementara motif kekerasan dilakukan lantaran bocah ini sedikit mendapat uang dari mengemis.
"Anak ini sering disuruh minta-minta sedekah, ngemis. Dapat sedikit uang, dia (nenek bocah) marah. Sudah capek anak ini tetap disuruh, kalau tidak mau lalu dipukul," ucap Afrino.
Kontributor: Saptra S
Berita Terkait
-
Viral Peserta Event Trail Ngamuk hingga Bakar Sepeda Motor, Netizen: Kalau Emosian Mending Molor Jangan Main Motor!
-
Viral! 5 Anak Muda Bandung Yang Tergabung di Pandawara Grup Bersihkan Tonan Sampah
-
Lirik Lagu Toca Toca Viral TikTok Jadi Backsound Dance Anime Jepang, Simak Disini
-
Viral! Mira, ODGJ Mantan Model dan Pramugari Seangkatan dengan Marissa Haque
-
Viral Aib Indra Bekti Dibongkar Habis-habisan, Netizen Bela Aldilla Jelita, Ternyata Oh...
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar