Ferry Irawan Dikabarkan Tak Punya Ongkos Pulang ke Jakarta Usai Aniaya Venna Melinda di Kediri

Anggia Novita sempat memberi modal kepada Ferry Irawan untuk mengembangkan bisnis sebuah rumah produksi (PH).

Namun, uang tersebut justru dihambur-hamburkan.

"Di bidang dia sendiri. Jadi saya bikin PH, dia di PH saya jadi produser. Saya modalin. Tidak bisa ngelola dan tidak bisa sebagai seorang pemimpin ya," kata Anggia Novita yang dilansir dari Silet pada Sabtu, 14 Januari 2023.

Tidak hanya itu, Anggia Novita juga pada saat itu membiayai seluruh kebutuhan rumah tangga dan hidupnya.

Baca Juga: Venna Melinda Diamuk Ferry Irawan: Dia Marah Cuma Karena Hal Sepele

"Dari dulu memang saya sendiri. Hidup saya, saya sendiri, dan keluarga, saya yang membiayai. Semua rumah tangga, saya yang membiayai," jelas Anggia Novita.

Begitu juga dengan mantan istri pertama, Audrey Herawati yang juga mencari nafkah sendiri tanpa bantuan Ferry Irawan.

Menurut Audrey yang dilansir dari sebuah tabloid pada 2001, sejak 2 bulan berumah tangga, Ferry Irawan sudah tidak lagi memberi nafkah baik lahir maupun batin kepadanya.

"Sebagai istri, wajar saya mengeluarkan uang bila suami tidak mampu memberi nafkah. Saya ikhlas, kok," papar Audrey yang menolak memerinci penyebab terjadinya pertengkaran di antara mereka.

Sebulan setelah tak memberikan nafkah, imbuh Audrey, Ferry resmi keluar dari apartemen dan kembali ke rumah orang tuanya.

Baca Juga: Dianggap Membela Ferry Irawan, Elma Theana: Masa Saya Mau Fitnah Orang?

Sejak Ferry meninggalkannya, Audrey mengaku jika orang tua dari dua belah pihak berusaha mendamaikan mereka berdua.

"Saya maupun orang tua sudah berupaya mendamaikan dan menyatukan kami kembali. Tapi tidak membuahkan hasil ataupun menemukan jalan ke luar yang baik," jelasnya dalam wawancara lawas kala itu.

"Apa boleh buat, saya terpaksa memutuskan mengajukan gugatan cerai pada suami. Dan sejak masalah ini muncul, saya merasa terganggu dan tergantung hidup saya," tegas Audrey yang hanya sanggup 2 bulan menikah dengan Ferry Irawan pada 2001.

Kontributor : Rizky Islam