Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 29 November 2022 | 12:15 WIB
Ilustrasi TikTok (Unsplash)

SuaraSumbar.id - TikTok berencana membuka lowongan kerja untuk 3.000 engineer baru di seluruh dunia.

Platform video pendek asal China itu mengatakan pihaknya memang ingin terus membuka lowongan kerja baru selama tiga tahun terakhir. Namun, mereka memilih untuk berhati-hati dalam merekrut pegawai.

"Kami selalu berhati-hati dalam hal perekrutan. Kami masih membuka lowongan kerja, meskipun dengan kecepatan yang menurut kami harus sesuai dengan tantangan global yang dihadapi," kata CEO TikTok, Shou Zi Chew, dikutip dari Suara.com, Senin (28/11/2022).

TikTok juga berencana untuk meningkatkan jumlah pegawai di Amerika Serikat yang kini sudah memiliki lebih dari 1.000 engineer.

Baca Juga: Karyawan TikTok Kembali Kerja di Kantor 3 Hari Seminggu

Bahkan staf personalia TikTok telah mendekati untuk merekrut beberapa pegawai yang dipecat dari perusahaan teknologi seperti Meta dan Twitter.

Mereka bertujuan untuk memperluas tim komersialisasinya demi mengetahui cara menghasilkan uang dari aplikasi. Perekrutan ini juga demi mengembangkan tim e-commerce yang baru dibentuk.

Selain itu, TikTok juga berencana untuk menarik pegawai kontrak sebagai moderator untuk memantau video yang tidak pantas di platform, baik itu di AS maupun ke pusat moderasi konten di Dublin, Irlandia.

ByteDance selaku perusahaan induk TikTok juga terus mempekerjakan orang di China. Beberapa karyawan baru yang direkrut bertanggung jawab di TikTok, sisanya membantu ByteDance mengembangkan chip.

Baca Juga: Shou Zi Chew, Pernah di Xiaomi Kini Pimpin TikTok

Load More