Ayu Azhari Dulu Risih Disebut Artis Bom Seks, Sang Ayah yang Memberi Nasihat

SuaraSumbar.id - Ayu Azhari, artis senior yang sudah hijrah dan kini tinggal di Amerika Serikat, dulunya dikenal sebagai bom seks dunia perfilman Indonesia.

Tapi siapa sangka, Ayu Azhari sejak dulu risih kalau disebut sebagai artis bom seks.

Bahkan, saking risihnya, Ayu Azhari sempat curhat kepada sang ayah.

Sebuah penggalan kisah bersama ayah tercintanya yang semula tak terima atau kaget ketika pertama kali mendapat julukan bom seks.

Baca Juga: Ayu Azhari, Dulu Dikenal sebagai Bom Seks Film Indonesia, Kini Pecinta Habaib

Sampai akhirnya Ayu Azhari mendapat petuah bijak bestari dari sang ayah dalam menyikapi julukan bom seks itu.

Lantas bagaimana kegelisahan Ayu Azhari saat mendapat julukan bom seks itu? Juga apa petuah bijak Almarhum ayah?

Pada saat selesai mengisi sebuah program acara Rumpi Trans TV, Ayu Azhari sempat bercerita perihal kekagetannya saat media kala itu membuat pemberitaan bom seks padanya.

"Aduh itu dulu waktu kecil sempat ada koran berita headline, aku bilang ke bapakku, kenapa kaya gini,” kata Ayu Azhari.

Selepas berkeluh kesah, Ayu Azhari kemudian berkisah bahwa ayahnya sontak memberi petuah bijak untuk menenangkan dirinya.

Baca Juga: Beda dari Ayu Azhari, Sang Adik Sarah Azhari Tak Mau Berjilbab karena Prinsip Ini

“Kata bapakku, 'itu cuma simbol saja kayak Marilyn Monroe, Elizabeth Tailor kayak dulu'," sambung Ayu Azhari.

Lebih lanjut, Ayu Azhari mengaku lebih percaya diri dan tak begitu menghiraukan atas julukan itu setelah mendengar petuah dari ayahnya.

Lama kelamaan, Ayu Azhari memiliki pandangan berbeda yang jauh lebih humanis dari pengertian bom seks itu.

"Justru itu sesuatu yang titel saja. Orang yang berikan. Gak harus, bom seks itu gak harus sensual. Bom seks itu gak harus physically sudut pandangnya," kata Ayu mengutarakan pendapatnya.

Tak sampai di situ, Ayu Azhari juga diminta untuk memberi pandangan soal pengertian seksi pada kesempatan tersebut.

Sayangnya Bintang film Strawberry Surprise ini bingung untuk menjawab secara tepat atas pertanyaan demikian. Sebab menurutnya, masing-masing orang punya cara pandang beda.