SuaraSumbar.id - Ade Armando ikut menyorot kasus penggerudukan yang dilakukan sejumlah kader PDIP terhadap politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa. Menurut dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu, perilaku kader PDIP sangat tidak mencerminkan sikap partai yang menjunjung asas demokrasi.
"Saya kecewa dengan kelakuan sebagian kader PDIP yang menggeruduk Desmon Mahesa. Kader PDIP ramai-ramai mendatangi dan mengintimidasi Desmon," kata Ade Armando dalam tayangan video di YouTube Cokro TV dengan judul "Ade Armando: KENAPA PDIP GERUDUK KADER GERINDRA?" dikutip SuaraSumbar.id, Selasa (15/11/2022).
Menurut Ade, apa yang dialami Desmond adalah ancaman terhadap kebebasan berpendapat yang dijunjung tinggi dalam demokrasi. Seharusnya, kata Ade, kader PDIP harusnya sadar karena mereka jadi rujukan puluhan juta rakyat Indonesia.
"Saya juga menganggap desakan PDIP agar negara meminta maaf kepada keluarga Soekarno itu berlebihan," katanya.
Baca Juga: Respons 'Panas' Jubir MA Usai Desmond J Mahesa Sebut Mahkamah Agung Sarang Koruptor: Berlebihan!
Ade menilai, tak ada gunanya kader PDIP menggeruduk Desmond. Sebab, persoalan itu bisa diselesaikan dengan diskusi dan debat beradab di ruang publik.
"Kenapa harus mengancam orang-orang yang Anda tidak sukai pendapatnya. Para pimpinan PDIP harus mendidik kadernya tentang adab demokrasi," katanya.
Dianggap Hina Soekarno
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi, digeruduk oleh sejumlah kader PDIP gara-gara berkomentar soal negara meminta maaf kepada Soekarno. Pernyataan politikus Gerindra itu dianggap menghina Bung Karno.
Sebelumnya, Desmond tidak setuju jika pemerintah harus meminta maaf kepada keluarga Bung Karno. "Habis itu negara disuruh minta maaf sama Soekarno? Dari mereka untuk mereka, kentutnya mereka semua," kata Desmond pada Rabu (9/10/2022) seperti dilansir dari sejumlah media.
Baca Juga: Soal Digeruduk Kader PDIP, Desmond Mahesa: Sudah Clear
Desmond mengatakan, meminta maaf kepada keluarga Soekarno hanya akan memenuhi ego dari keluarga Bung Karno. "Jadi melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Soekarno, memang Soekarno tidak bermasalah?" tegasnya.
Berita Terkait
-
Profil Ferlan Juliansyah: Lulusan SMA yang Terjerat Suap Proyek Miliaran di OKU
-
Cek Fakta: Prabowo Minta Kader PDIP yang Tak Ikut Retreat di Magelang untuk Mundur
-
Kekayaan Paramitha Widya Kusuma di LHKPN: Bupati Brebes Kader PDIP Ikut Retreat di Magelang
-
Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retreat Pemerintah, Prabowo Terancam Jatuh?
-
Ade Armando: Hafal Al Quran Zaman Sekarang Manfaatnya Apa? Simak Penjelasannya!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
8 Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Pasaman Barat Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, 3 Tewas!
-
Langkah Hebat Desa Wunut, Bagi-Bagi THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warga
-
Gempa 4,7 Magnitudo Guncang Kabupaten Agam, BMKG Ungkap Pemicunya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Minyak Telon Aromatik Habbie Sukses, Meraih Rekor MURI
-
Tragis! Penumpang Bus ALS Meninggal di Dharmasraya, Saksi Ungkap Detik-Detik Terakhir!