SuaraSumbar.id - Momentum pemilihan presiden (pilpres) 2024 menjadi waktu yang tepat untuk menghadirkan kepemimpinan perempuan di level nasional. Hal itu dinyatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Perekonomian PDIP, Said Abdullah.
"Kandidat perempuan dalam kepemimpinan nasional bukan sekadar dukungan terhadap figur, tetapi secara otentik bisa membuktikan bahwa bangsa kita dapat keluar dari feodalisme patriarki sebagai syarat kemajuan sosial," ungkap Said, dikutip dari Antara, Selasa (25/10/2022).
Ia menilai, kepemimpinan perempuan sudah wajar saat ini, apalagi bila mengacu agregat sosial-demografis Indonesia yang menempati kedudukan yang strategis seiring dengan aspek keadilan.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020, jumlah penduduk perempuan di Indonesia mencapai 49,76 persen yang menunjukkan secara kuantitatif persentase kandidat calon presiden (capres) perempuan seharusnya sama dengan jumlah kandidat capres laki laki.
Selain itu, kata Said, kandidat capres perempuan dalam kontestasi Pilpres 2024 akan mewarnai gagasan-gagasan tentang kesejahteraan perempuan, proteksi atas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pengentasan kemiskinan perempuan akibat dominasi kultur patriarkal, dan dampak struktural turunannya.
Dalam konteks ini, katanya, kehadiran kepemimpinan perempuan bukan sekadar gerakan emansipasi, kepentingan perjuangan gender ataupun kepentingan personal dan kelompok, melainkan untuk kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan dalam menghadapi tantangan global.
"Kepentingan yang dimaksud, yakni dalam peran kepemimpinan perempuan yang visioner dan memiliki perspektif gender, termasuk pada panggung internasional yang kental dengan berbagai kebijakan maskulin," tambahnya.
Oleh karena itu, dirinya menilai penguatan dan peneguhan afirmatif atas kepemimpinan perempuan di level nasional dan internasional harus menjadi agenda bersama.
Dengan begitu, papar dia, memperjuangkan kesadaran baru secara masif untuk meminimalisasi aspek hambatan akseptabilitas dan penerimaan publik terhadap kepemimpinan perempuan adalah kewajiban bersama.
Pernyataan Said Abdullah seperti memberi sinyal kuat jika PDIP akan mengusung Puan Maharani dan bukan Ganjar Pranowo. Hal ini memang terlihat dari gerakan kader PDIP yang terus mengapungkan nama putri Megawati Soerkarnoputri itu.
Berita Terkait
-
Bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Monas, Puan Maharani: Kami Paham Kapan Bertanding dan Kapan Bersanding!
-
Elektabilitas Puan Maharani Mulai Naik, Pengamat: Kabar Baik untuk PDIP
-
Said Abdullah Minta PSSI Undang FIFA dalam Investigasi Tragedi Kanjuruhan
-
Puan Maharani Kunjungi Para Petinggi Parpol, Tidak Mau Terulang Tahun 2019 Masyarakat Terpecah
-
Ketua Banggar DPR RI berharap APBN 2023 Kredibel
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
Terkini
-
Kecelakaan Tragis Bus Rombongan Atlet Karate Sumut di Tol Padang-Sicincin, 2 Tewas dan 5 Luka Berat!
-
Manfaat Timun untuk Kesehatan: Rahasia Superfood Murah yang Sering Diremehkan
-
Manfaat Wortel untuk Kesehatan Tubuh hingga Pencegahan Penyakit
-
Dukung UMKM, BRI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
-
Bye-bye Popok Sekali Pakai! UMKM Binaan BRI Ini Tawarkan Solusi Guna Ulang yang Lebih Murah