Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 19 Oktober 2022 | 15:58 WIB
Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]

SuaraSumbar.id - Tiga orang anak dilaporkan mengalami gagal ginjal akut misterius. Ketiganya merupakan pasien di Kota Batam dan Kabupaten Karimun.

"Tiga anak di bawah 16 tahun, saat ini dalam proses pengobatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri melansir SuaraBatam.id, Rabu (19/10/2022).

Saat ini ketiga anak itu masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pihaknya juga melakukan penelusuran kasus ini.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPOM Kepri guna melakukan penyelidikan empat jenis obat batuk yang kini dilarang beredar di Kepri.

Baca Juga: Kapolri Ultimatum Semua Polisi

Diketahui, empat obat batuk sirup anak yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Koordinator Kelompok substansi Penindakan BPOM di Batam, Irdiansyah mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan pengawasan di pasar mengenai obat batuk terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol.

"Berdasarkan penelusuran BPOM, produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM dan belum di temukan di Kepri," jelasnya.

Pihaknya masih memantau perkembangan kasus Substandard (contaminated) paediatric medicines mengenai produk sirup obat untuk anak terkontaminasi yang teridentifikasi di Gambia, Afrika tersebut.

"Diimbau agar masyarakat tidak perlu risau menanggapi informasi yang ada, jika memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi apoteker, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Emak-emak Ngadu Diperas Mafia Tanah dari Pemprov DKI hingga Ratusan Juta, Heru Janji Usut Laporan Martina

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Batam Melda menyebut, pihaknya memantau sejumlah pukesmas yang ada di Batam. Hal ini dilakukan untuk memantau dan memastikan obat tersebut tidak beredar di masyarakat.

"Kita masih lakukan pengawasan," katanya.

Load More