SuaraSumbar.id - Ketua KPK Firli Bahuri bakal ikut bersama tim dokter independen ke Jayapura, Papua, untuk melihat langsung kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Penasihat hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening mengaku mendapat kabar Firli akan hadir langsung dari Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Asep Guntur.
"Jadi pemeriksaan kesehatan ini, oleh tim independen ini akan dilakukan di Jayapura. Menurut Pak Asep, Ketua KPK akan hadir langsung bersama tim dokter independen yang akan berangkat ke Jayapura," kata Roy melansir Antara, Senin (17/10/2022).
Roy mengaku, kehadiran Firli menjadi hal positif dalam pengusutan perkara dugaan korupsi yang menyeret Lukas Enembe sebagai tersangka. Menurutnya, Firli nantinya bisa melihat langsung kondisi kesehatan Lukas Enembe di Jayapura.
"Saya kira ini suatu hal positif, supaya bisa melihat kondisi kesehatan langsung Pak Gubernur," ujarnya.
Dokter pribadi Lukas Enembe, Anton Mote akan bertemu dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat bersama dokter KPK untuk menyampaikan secara lengkap kondisi Lukas Enembe.
"Hasil pertemuan tadi juga bersama dengan dokter dari KPK juga. Rekomendasinya hari ini secara independen saya dokter pribadi akan bertemu dengan IDI Pusat bersama dokter KPK untuk mqenyampaikan secara lengkap kondisi Pak Gubernur," kata Anton.
Anton juga menjelaskan kondisi terkini Lukas Enembe yang menurutnya menderita beberapa penyakit.
"Hasil pemeriksaan, ginjal, hipertensi, diabetes, kolesterol, kemudian ada stroke. Kondisi sekarang masih dalam observasi," tambahnya.
Baca Juga: PTKI Pelajari Keberhasilan CHFS Korea Selatan Padukan Teknologi dan Pendidikan
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan IDI terkait pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe.
"KPK juga berkoordinasi dengan IDI. Mungkin dalam beberapa waktu ke depan, kami akan mengirim tim kesehatan dari IDI untuk memeriksa yang bersangkutan sebagai second opinion," kata Alex.
KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap gratifikasi terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua.
KPK belum mengumumkan secara resmi soal status tersangka Lukas Enembe. Publikasi konstruksi perkara dan pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan dilakukan saat telah dilakukan upaya paksa baik penangkapan maupun penahanan terhadap tersangka.
Berita Terkait
-
Ketua KPK Firli Bahuri akan ke Papua, Lihat Langsung Kondisi Lukas Enembe
-
Ketua KPK Firli Bahuri Disebut Akan Langsung Dampingi Tim Dokter Independen Periksa Kesehatan Lukas Enembe di Papua
-
Persilahkan Datang ke Papua, Dokter Pribadi Sebut Akan Bahas Kondisi Lukas Enembe Bersama KPK dan Tim Independen IDI
-
Serahkan Hasil Medis Dokter Singapura ke KPK, Tim Dokter Pribadi Sebut Lukas Enembe Masih Butuh Perawatan Lebih Lanjut
-
Kedepankan Keselamatan Rakyat, KPK Tunggu Kondisi Kondusif Untuk Panggilan Kedua Lukas Enembe Sebagai Tersangka
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Cak Imin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN Tanggap Bencana Sumbar: Jadikan Alam Sumber Ilmu!
-
Sekolah Rakyat Kota Padang Jadi Etalase Program Presiden, Kolaborasi Kampus untuk Negeri!
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg