SuaraSumbar.id - Sudahlah meninggal dunia karena tragedi Kanjuruhan, jenazah Faiqotul Hikmah masih pula menjadi korban dugaan pungli.
Seperti dilihat SuaraSumbar.id pada YouTube Kompas TV, Jumat (7/10/2022), keluarganya mengatakan diminta sejumlah uang oleh petugas ambulans saat membawa jenazah Faiqotul Hikmah ke rumah.
Nur Laila, kakak korban, mengungkapkan hal tersebut dalam sesi wawancara, Rabu 5 Oktober.
"Diminta Rp 2,5 juta. Tidak ada kuitansi. Katanya sih pihak swasta," kata Nur, yang kemudian informasinya viral di media-media sosial.
Nur Laila mengatakan, pihak keluarga diminta membayar Rp 2,5 juta sebagai biaya ambulans bahkan sebelum jenazah Faiqotul Hikmah sampai di rumah.
"Ditelepon, katanya ada biayanya. Katanya ambulans sudah ful. Lalu cari mobil tak ada juga, ya akhirnya pakai ambulans itu," kata Nur.
Dia mengatakan, saat itu tidak mau memperpanjang masalah, karena pihak keluarga mementingkan agar jenazah Faiqotul Hikmah bisa sampai di rumah duka secepatnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember Ahmad Helmi berharap pungli semacam itu tak lagi terjadi.
"Kami prihatin kalau ada biaya ambulans dari Malang sampai Jember. Semoga tak terulang," kata Helmi.
Baca Juga: Banyak Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan Diduga Kena Intimidasi dan Dibungkam, LBH Kawal: Jangan Takut
Tak punya uang
Sementara Nur Saguwanto, salah satu korban Tragedi Kanjuruhan, juga menyimpan kisah sedih setelah peristiwa tersebut. Orang tuanya kini harus berutang demi biaya pengobatannya, setelah kakinya patah dan wajahnya melepuh.
Malam saat Tragedi Kanjuruhan pecah pada Sabtu (1/10), Dewi Fitri (38) mengaku tak bisa tidur. Hatinya resah menanti kabar sang anak, Nur Saguwanto (19) yang belum pulang usai pamit menonton laga Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Malam makin larut, Dewi mengaku menerima banyak informasi korban meninggal atas insiden tersebut. Hatinya pun semakin kalut, apalagi ponsel sang anak tak kunjung dapat dihubungi.
Esoknya, Dewi baru bisa bernapas lega. Ada kabar sang anak dirawat di RSUD Kanjuruhan. Kondisinya selamat, meskipun kakinya patah hingga wajahnya melepuh.
"Kami semua panik, karena anak saya dicari ke semua rumah sakit tidak ada. Baru Minggu pagi ketemu," kata ibu korban, Dewi Fitri (38) saat ditemui detikJatim di kediamannya, Kamis (6/10/2022).
Berita Terkait
-
Banyak Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan Diduga Kena Intimidasi dan Dibungkam, LBH Kawal: Jangan Takut
-
Ketua Panpel Arema FC: Saya Wakafkan Hidup Saya untuk Aremania
-
Liga 1 Terhenti, Luis Milla akan Memodifikasi Program Latihan Persib
-
Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI Sebut FIFA Tidak Pernah Bicara Sanksi
-
Tragedi Kanjuruhan Terulang, Tembakan Gas Air Mata Tewaskan Suporter di Argentina
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
5 Pemanis Alternatif Selain Gula yang Aman, Bikin Hidup Lebih Sehat!
-
7 Cara Aman Pengendara Motor Saat Terjebak Banjir, Jangan Asal Gas!
-
Kejati Sumbar Usut Kasus Dugaan Korupsi Dermaga di Mentawai Rp 24,9 Miliar, 20 Orang Sudah Diperiksa
-
Cara Daftar Magang Kemnaker Batch 2 BSI 2025, Peluang Emas untuk Fresh Graduate!
-
Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Tersandung Kasus Promosi Jabatan hingga Kena OTT KPK!