SuaraSumbar.id - Pengantin baru berinisial BH dan BS ditemukan tewas di dalam kamar hotel Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Korban yang masing-masing berusia 30 dan 27 tahun itu ditemukan meninggal dunia hari Senin 3 Oktober siang, awal pekan ini.
Kuat diduga keduanya tewas akibat terlalu banyak menelan obat kuat untuk berhubungan intim.
Orang yang pertama menemukan pasangan pengantin baru itu adalah petugas kebersihan hotel. Dia curiga karena penyewa kamar itu tak kunjung keluar sejak Sabtu 1 Oktober akhir pekan lalu.
Baca Juga: Obat Kuat ala dr Zaidul Akbar, Anda Siap Puaskan Pasangan
BH dan BS adalah warga Mojosongo, Jebres, Solo. Mereka masuk ke hotel sejak Sabtu sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Keduanya membayar sewa untuk satu hari dan harus keluar hari Minggu 2 Oktober siang. Tapi saat itu, korban menelepon resepsionis untuk meminta perpanjangan waktu sewa hingga Minggu sore.
Minggu sore, petugas hotel mengontak keduanya via WhatsApp, yakni sekitar pukul 17.30 WIB, tapi tak berbalas.
Karena tak ada balasan, resepsionis hotel secara otomatis memperpanjang masa sewa hingga sehari berikutnya.
Tapi, Senin siang, resepsionis kembali mengontak korban dan masih juga tak berbalas. Karena curiga, mereka lantas mengecek kamar.
Baca Juga: BPOM Temukan Jutaan Obat Herbal Mengandung Viagra, Padahal Bisa Bikin Stroke dan Meninggal
Ketika di depan pintu kamar, petugas hotel mengakui mencium bau busuk. Mereka mencoba membuka pintu tapi tak bisa.
Petugas hotel lantas memeriksa jendela kamar mandi dan melihat BH da BS sudah tergeletak tak bergerak.
"Oleh petugas hotel, temuan itu dilaporkan ke Polsek Karangpandan," kata Kapolsek Iptu Budi Raharjo, Kamis (6/10/2022).
Budi Raharjo memastikan keduanya meninggal dunia karena overdosis obat kuat. Sebab, berdasarkan pemeriksaan tim forensik, tak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
"Pembuluh darahnya pecah karena overdosis obat kuat," kata Budi.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
Agen Obat Tradisional Ilegal di Bandung dan Cimahi Digerebek BPOM, Ratusan Obat Kuat Disita
-
8 Obat Kuat Alami agar Tahan Lama di Atas Ranjang
-
Peletakan Batu Pertama Rumah Pensiun Jokowi Digelar Tertutup, Luasnya Bertambah?
-
Jokowi Pilih Sendiri, Intip Lokasi Pembangunan Rumah Selepas Pensiun dari Presiden
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Hasil Hitung Cepat, Fadly-Maigus Tumbangkan Petahana di Pilkada Padang 2024: Doakan Kami Istiqomah!
-
Kronologi Teror Penembakan Rumah Dinas Wakil Bupati Solok Selatan, Pengacara: Bukan Senapan Angin!
-
Jalur Lintas Riau-Sumbar Tutup Total Tiga Hari, Ini Penyebabnya
-
Pasca Kasus Polisi Tembak Polisi, Gubernur Sumbar Bahas Soal Penutupan Tambang Ilegal: Sudah Berjalan!
-
Pilkada Solok Selatan Memanas: Rumah Dua Calon Wakil Bupati Diserang, Kaca Pecah!