SuaraSumbar.id - Pengurusan pajak kendaraan bermotor di Samsat Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), meningkat 100 persen.
Pengurusan meningkat sejak program penghapusan atau pemutihan dan pemotongan pajak kendaraan bermotor digelar 12 September hingga 12 November 2022.
Kepala UPTD Samsat Lubukbasung, Kabupaten Agam, Febrianto Wisnu Wardana mengatakan, animo masyarakat Agam cukup tinggi untuk membayar pajak kendaraan bermotor.
Setiap harinya pendapatan pajak hanya sekitar Rp 60 juta dan sekarang melebihi Rp 100 juta atau mencapai 100 persen.
"Kenaikan cukup pesat dengan adanya program itu dan kita juga membuka pelayanan mobil Samsat keliling di lima kecamatan," katanya melansir Antara, Senin (3/10/2022).
Program 5 untung tersebut memang untuk memberikan kemudahan dan manfaat bagi masyarakat Sumbar.
Melalui program itu kendaraan yang telah menunggak pajak lebih dari tiga tahun akan mendapatkan diskon pajak. Wajib pajak hanya membayar satu pajak tertunggak dan pajak berjalan tanpa dikenai denda.
"Diskon itu berlaku bagi pemilik kendaraan bermotor yang membayar pajak sebelum jatuh tempo. Dengan rincian, pembayaran pajak 30 hari sebelum jatuh tempat sampai jatuh tempo, maka diberikan diskon sebanyak dua persen," katanya.
Keringanan kedua berupa bebas denda pajak dan pemutihan bagi yang sudah menunggak. Bebas denda ini, berlaku untuk kendaraan yang menunggak paja.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Geram Hingga Tantang Rizky Billar Duel BJJ
Keringanan atau keuntungan lainnya adalah bebas pokok bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) untuk kedu dan seterusnya. Artinya jika ingin melakukan BBNKB maka tidak akan dikenakan biaya. Keuntungan ini khusus untuk balik nama yang kedua dan seterusnya. Tidak berlaku untuk kendaraan baru.
Pemprov Sumbar juga membebaskan pembebanan denda adiministrasi atas keterlambatan membayar BBNKB kedua dan seterusnya. Ini berlaku untuk seluruh warga Sumatera Barat.
Keringanan kelima, yakni pemilik kendaraan bermotor diuntungkan dengan pembebasan pajak progresif atas kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya dalam satu keluarga.
"Jadi jika ingin memiliki kendaraan bermotor dengan nama yang berbeda dalam satu keluarga tidak dikenakan pajak progresif. Artinya jika satu keluarga sudah memiliki satu mobil, kemudian membeli mobil lagi, namun atas nama lain dalam keluarga tidak dikenakan pajak," katanya.
Berita Terkait
-
Tak Bayar Pajak STNK Bisa Ditilang, Ini Penjelasan Korlantas Polri
-
Shakira Terancam Penjara Kasus Penggelapan Pajak Saat Pacaran dengan Pique
-
Perbup Bagi Hasil Pajak Diubah, Pelayanan Desa di Jonggol Ditutup: Sejarah Kelam Kabupaten Bogor
-
Pendapatan Negara Naik 49 Persen, Presiden Jokowi Sampaikan Terima Kasih ke Pembayar Pajak
-
Pajak STNK 5 Tahun Mati Data Dihapus, Cek Aturan Sebenarnya
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
5 Prompt Gemini AI di Galaxy S25 FE Bikin Foto Auto Level Up dalam Sekejap
-
5 Sunscreen untuk Remaja, Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah Mulai Rp 18 Ribuan
-
Perintah AHY, Posko Demokrat Peduli Kembali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Agam
-
Update Terbaru Korban Bencana Sumbar: 228 Orang Meninggal, 98 Hilang dan Lebih 20 Ribu Mengungsi
-
Ditjen Gakkum dan Satgas PKH Didesak Usut Kayu dari Mentawai yang Terdampar di Lampung