Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 19 September 2022 | 20:15 WIB
Aktivitas di dermaga petikemas Pelindo Regional 2 Teluk Bayur. [Suara.com/Riki Chandra]

"Detailnya saya belum tahu (soal merger), karena itu kan internal. Tapi sebagai pelaku usaha, kami tentu berharap pelabuhan Teluk Bayur semakin baik, terutama dalam hal pelayanan," katanya.

Wisata Edukasi Pelabuhan

Di sisi lain, PT Pelindo Regional 2 Teluk Bayur juga sedang merancang pembangunan gedung Maritim Center Muara Padang. Pembicaraan tentang rencana tersebut telah dibahas bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pada Jumat (16/9/2022).

Maritim Center Muara Padang itu dirancang sebagai tempat edukasi masyarakat dan menambah daya tarik wisata pelabuhan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari food court, wahana maritim, ruang pertemuan serbaguna, kafetaria, wahana pandang panorama Samudera Hindia, ticket counter dan dermaga kapal dan sebagainya.

Baca Juga: Genjot Nilai Tambah, SIG dan Pelindo Teken Kerjasama Operasional dan Pengembangan Usaha

Nunu membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pembangunan Maritim Center memang bertujuan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Kota Padang. Selain berwisata, pengunjung juga bisa belajar tentang kemaritiman.

"Bangunannya nanti 2,5 lantai. Akan menjadi pusat wahana edukasi wisatawan untuk mendapatkan informasi seputar dunia kemaritiman," katanya.

Bangunan Maritim Center tentunya akan menopang perekonomian masyarakat sekitar. Sebab, dengan banyaknya kunjungan nanti, otomatis ruang dan peluang usaha baru juga terbuka lebar.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengapresiasi rencana tersebut. Dia pun berharap pelabuhan Muara Padang dijadikan lokasi sandar eksisting yang memungkinkan kapal-kapal bermuatan 250 ton dapat bersandar.

Mahyeldi mengaku siap untuk melakukan program pengerukan Sungai Batang Arau agar arus lalu lintas kapal di Muara Padang lancar.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas di Kota Manado Ikut Program Difablepreneur Pelindo

Poros Maritim Dunia

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memacu pengembangan Indonesia menjadi poros maritim dunia. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat infrastruktur pelabuhan sebagai gerbang transportasi laut dari semua sektor.

Kawasan laut Indonesia sangat strategis karena berada diantara benua Asia dan Australia, serta samudera Pasifik dan Hindia. Bahkan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sering menyebutkan bahwa 40 persen rute perdagangan dunia yang 90 persen melalui jalur laut, melewati wilayah Indonesia.

Merger Pelindo membawa misi besar dalam dunia pelabuhan. Mulai dari menekan ongkos logistik, transformasi tata kelola perusahaan, peningkatan SDM dan tentunya terintegrasi. Kemudian, konektivitas laut hingga keamanannya pun bisa diwujudkan secara menyeluruh.

Menteri BUMN Erick Thohir juga mendorong agar Pelindo menjadi operator pelabuhan berkinerja kelas dunia. Keberhasilan menghubungkan belasan ribu pulau di nusantara akan memacu pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Menurutnya, merger Pelindo adalah amanah dari Presiden Jokowi untuk memajukan bangsa, termasuk cita-cita menyatukan BUMN industri pelabuhan, seperti bersatunya Pelindo I, II, III dan IV saat ini.

Load More