Di tempat kejadian ada lebih dari 30 kotak peluru, banyak dari pistol kaliber 9mm. Dua mobil rusak akibat tembakan di lokasi kejadian. Para penyerang diyakini telah meninggalkan tempat kejadian dengan sebuah truk.
Di tempat lain, satu orang tewas setelah berkelahi di luar bar dan mayat lainnya ditemukan di sebuah bukit dekat sekolah.
Laporan mengatakan bahwa kepala yang dipenggal ditemukan di sebelah tubuh yang diborgol dan dibungkus terpal.
Menurut laporan, peringatan dari pembunuh ditemukan tertulis dengan tinta hitam di karton di sebelah mayat.
Pada bulan Juli, polisi menemukan setidaknya tiga korban pembunuhan tanpa kepala di Juarez.
Polisi mengatakan kepada Border Report bahwa pada 13 Juli, satu mayat tanpa kepala ditemukan terbungkus selimut. Itu telah dimasukkan ke dalam kantong plastik dan ditinggalkan di pinggir jalan.
Menurut polisi, sebagian besar pembunuhan terkait narkoba. Jumlah pembunuhan telah meroket di Juárez, dengan setidaknya 1.200 kasus pembunuhan dilaporkan pada tahun 2018.
Kota ini telah menyaksikan setidaknya 400 pembunuhan tahun ini. Itu terjadi beberapa minggu setelah kepala yang dipenggal dan mayat hangus dari 15 pria dan wanita ditemukan di resor perbatasan Tijuana.
Sisa-sisa hangus dua orang ditemukan di dekat pabrik Jacuzzi dan tubuh yang membusuk ditemukan di bagasi mobil.
Penemuan mengerikan lainnya ditemukan di dalam karung, dengan kepala seorang wanita dan kaki wanita lainnya ditemukan.
Dengan penemuan mengerikan itu ada catatan yang berbunyi: 'Ini untuk semua bajingan yang mendukung momok di Playas, sudah ada pemerintahan baru: La Menchiza.'
Sementara itu, pihak berwenang Meksiko mengklaim bahwa sebuah kartel membunuh dua pendeta di sebuah gereja dan mencuri tubuh mereka pada bulan Juni.
Para imam Katolik Jesuit Javier Campos Morales, 79, dan Joaquín César Mora Salazar, 80, ditembak mati.
Mereka mencoba membantu pemandu wisata mereka, Pedro Eliodoro Palma, ketika mereka terbunuh. Palma bersembunyi di gereja untuk melindungi dirinya dari geng narkoba.
Menurut kantor kejaksaan negara bagian di Chihuahua, mayat ketiga pria itu kemudian dibawa pergi oleh sekelompok pria di belakang sebuah truk pikap.
Berita Terkait
-
Sebar Hoaks Kapolda Metro Fadil Imran Terima Suap dari Kartel Narkoba, Pemilik Akun Twitter Opposite6890 Diburu Polisi
-
Sebar Hoaks Kapolda Metro Terima Suap Rp 40 M dari Kartel Narkoba, Motif Pelaku Raup Cuan
-
Tertangkap! Begini Tampang Penyebar Hoaks Kapolda Irjen Fadil Imran Terima Suap Rp40 M dari Kartel Narkoba
-
Lama Buron, Pendiri Kartel Narkoba Rafael Caro Quintero Ditangkap di Meksiko
-
Eks Ajax Quincy Promes Diduga Terlibat Kartel Narkoba dan Pencucian Uang
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
Penyegelan Kantor KONI Sumbar Berujung ke Polisi, Ketua Sebut Ada Unsur Pidana!
-
Dorong Ekonomi Kreatif, Indosat Perkuat Digitalisasi UMKM Batik di Solok
-
Gubernur Sumbar Wanti-wanti Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Warga Jangan Terprovokasi!
-
Respon MUI Sumbar Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Usut Tuntas Secara Menyeluruh!
-
Polisi Masih Jaga Rumah Doa Kristen di Padang yang Dirusak Warga, Ini Alasannya