Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 03 Agustus 2022 | 12:29 WIB
Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al Zawahiri dilaporkan tewas terkena dua rudal hellfire yang diluncurkan dari pesawat nirawak Amerika Serikat (AS) yang diduga versi modifikasi, pekan lalu.

Rudal tersebut mengenai Zawahiri saat dia berdiri di balkon rumahnya di pusat kota Kabul, Afghanistan. Namun, seorang pejabat senior AS mengatakan tak ada orang lain yang tewas atau terluka.

Rudal Hellfire – sebagian besar buatan Lockheed Martin – adalah peluru kendali udara ke darat berpresisi tinggi yang biasanya menyebabkan kerusakan besar.

Hantamannya mampu meruntuhkan gedung dan membunuh atau melukai orang-orang di dekatnya.

Baca Juga: Detik-detik Rudal Hellfire Bunuh Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al Zawahiri, Hantamannya Mampu Runtuhkan Gedung

Foto-foto tentang serangan itu di media sosial memperlihatkan ciri khas Hellfire modifikasi bernama R9X, yang memiliki enam pisau untuk melukai sasaran, menurut beberapa sumber yang memahami senjata itu.

R9X terutama digunakan untuk menyerang target-target individu, seperti anggota milisi di Suriah.

Foto-foto tersebut menunjukkan jendela yang hancur di lantai dua sementara struktur bangunan rumah itu tetap utuh meski dihantam rudal Hellfire.

Rudal Hellfire dimiliki lebih dari 29 entitas, tetapi sangat sedikit yang diketahui publik tentang versi modifikasinya.

Sejumlah pejabat meyakini bahwa R9X sangat kecil kemungkinan menimbulkan korban di kalangan warga sipil karena rudal itu tidak menimbulkan ledakan, tetapi hanya menyerang target dengan pisau-pisau tajam.

Baca Juga: Pemimpin Al Qaida Ayman Al Zawahiri Tewas di Balkon Rumah, Terkena Rudal Amerika Serikat

Rudal Hellfire diketahui hanya diluncurkan dari pesawat nirawak buatan General Atomics, seperti MQ-9 Reaper dan MQ-1C Gray Eagle.

Beberapa pejabat AS mengatakan CIA bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, badan intelijen tersebut menolak berkomentar.

Saat ditanya tentang R9X, juru bicara Departemen Pertahanan AS meminta agar pertanyaan itu ditujukan ke Komando Operasi Khusus AS, pembeli utama rudal tersebut.

Juru bicara Komando Operasi Khusus menolak berkomentar tentang spesifikasi R9X, tetapi mengatakan bahwa senjata itu termasuk "dalam inventaris amunisi" mereka. (Antara/Reuters)

Load More