SuaraSumbar.id - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengeluarkan teguran keras atas eksekusi mati yang dilakukan Militer berkuasa di Myanmar terhadap empat aktivis demokrasi negara itu. Teguran keras yang dikeluarkan pada Selasa (26/7/2022) itu menyebut tindakan tersebut sangat tercela.
ASEAN menyatakan “sangat terganggu dan sangat sedih” atas eksekusi itu, yang terjadi hanya seminggu menjelang pertemuan ASEAN berikutnya.
“Pelaksanaan hukuman mati, hanya seminggu sebelum pertemuan ke-55 tingkat menteri ASEAN, sangat tercela,” demikian bunyi pernyataan yang dirilis Kamboja selaku Ketua ASEAN tahun ini.
Eksekusi itu, menurut ASEAN, juga menunjukkan kurangnya kemauan junta untuk mendukung Konsensus Lima Poin yang telah disepakati seluruh anggota perhimpunan untuk membantu mewujudkan perdamaian di Myanmar.
Baca Juga: Target Indonesia di ASEAN Para Games 2022
Lima poin tersebut dimaksudkan untuk membangun kepercayaan dan keyakinan untuk melahirkan dialog di antara semua pihak terkait, guna mengakhiri kekerasan serta meringankan penderitaan orang-orang yang tidak bersalah.
Meskipun kompleksitas krisis semakin meningkat dan suasana permusuhan yang ekstrem dapat dirasakan dari seluruh penjuru Myanmar, ASEAN menyeru semua pihak agar menahan diri.
“Kami dengan tegas menyerukan kepada semua pihak terkait untuk berhenti mengambil tindakan yang hanya akan memperburuk krisis, menghalangi dialog damai di antara semua pihak terkait, dan membahayakan perdamaian, keamanan dan stabilitas, tidak hanya di Myanmar, tetapi juga di seluruh kawasan,” kata ASEAN.
Sebagai Ketua ASEAN, Kamboja mendesak pihak berwenang di Naypyidaw agar mengambil tindakan nyata untuk menerapkan Konsensus Lima Poin secara efektif dan penuh.
ASEAN tetap bertekad untuk membantu Myanmar kembali ke keadaan normal dan transisi demokrasi, serta untuk menemukan solusi politik damai atas krisis saat ini melalui dialog inklusif yang dipimpin dan dimiliki oleh Myanmar, sejalan dengan konsensus tersebut dan Piagam ASEAN.
Baca Juga: Indonesia Bidik Juara Umum ASEAN Para Games 2022, Target Minimal 104 Emas
“Ini sangat dibutuhkan untuk mencegah lebih banyak korban jiwa dan mengakhiri penderitaan rakyat Myanmar,” kata ASEAN.
Pada Senin (25/7), militer Myanmar yang berkuasa mengumumkan bahwa mereka telah mengeksekusi empat aktivis oposisi yang dituduh membantu "aksi teror".
Mantan legislator Phyo Zeya Thaw, serta aktivis demokrasi Kyaw Min Yu, Aung Thura Zaw, dan Hla Myo dijatuhi hukuman mati dalam persidangan rahasia pada Januari dan April.
Keempat pegiat itu dituduh membantu gerakan perlawanan sipil yang telah memerangi militer sejak kudeta tahun lalu dan tindakan keras berdarah terhadap protes nasional.
Eksekusi pertama yang dilakukan Myanmar dalam beberapa dekade itu memicu kecaman internasional dan ancaman sanksi dari Amerika Serikat.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai Ketua ASEAN juga telah mengirim surat permohonan kepada junta Myanmar untuk tidak melakukan eksekusi tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
PSSI Rilis 27 Nama Pemain Timnas untuk AFF Cup 2024, Ada Alumni PD U-17
-
Rafael Struick Dilepas Brisbane Roar Untuk ASEAN Championship, Tapi Bila Begini Kondisinya
-
Erick Thohir Pastikan Maarten Paes Tak Dipanggil ASEAN Championship Meski Sedang di Bali
-
Daftar Sementara 24 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
Harley-Davidson Seharga NMAX Siap Dijual di ASEAN, Indonesia Masuk Dalam Daftar?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan