Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 25 Juli 2022 | 13:55 WIB
Tim penyelamat memindahkan seorang korban selamat ke sebuah ambulans di tambang batu bara Shanmushu milik Sichuan Coal Industry Group, menyusul banjir di tambang tersebut, di Yibin, provinsi Sichuan, China, 18 Desember 2019. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Selama Juli 2022, sebanyak lima kasus kecelakaan terjadi di area pertambangan di China. Peristiwa tersebut merenggut 15 nyawa.

Otoritas China menyebutkan bahwa peristiwa terakhir terjadi di pertambangan batu bara di Kota Baiyin, Provinsi Gansu, Sabtu (23/7/2022). Peristiwa itu menewaskan 10 pekerja dan mencederai tujuh lainnya.

Kementerian Darurat Bencana China (MEM) mengirimkan 24 unit kendaraan pemadam kebakaran dan 96 personel ke lokasi kecelakaan di wilayah barat daya daratan Tiongkok itu.

Tim SAR Jingyuan juga mengerahkan tiga unit kendaraan dan 14 personel.

Baca Juga: Hanya Dalam Sebulan, Lima Insiden Kecelakaan Tambang Terjadi Di China, 15 Orang Tewas

Penyebab peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan aparat terkait.

Masalah keselamatan tambang sangat serius dan kompleks di tengah lonjakan harga mineral dan dimulainya kembali kegiatan produksi, kata MEM dalam pernyataannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah keselamatan tambang telah menunjukkan penurunan.

Data 2021 menunjukkan bahwa jumlah kasus kecelakaan dan korban jiwa di area pertambangan China mengalami penurunan, masing-masing sebesar 15,8 persen dan 13,9 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, keselamatan produksi pertambangan harus menjadi perhatian bersama. (Antara)

Baca Juga: Tambang Batu Bara di China Runtuh, 14 Orang Terperangkap

Load More