SuaraSumbar.id - Artis Tamara Bleszynski akhirnya buka suara soal laporan polisi terkait dugaan penggelapan aset di Polda Jawa Barat pada 6 Desember 2021.
Tamara bercerita bahwa aset warisan sang ayah berupa sebuah hotel di kawasan Cipanas, Jawa Barat, tiba-tiba dijadikan jaminan utang pada 2020.
"Itu menurut saya sudah sangat keterlaluan, sangat tidak manusiawi," kata Tamara Bleszynski, saat menggelar konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dikutip dari Suara.com, Rabu (22/6/2022).
Menurut Djohansyah selaku kuasa hukum Tamara Bleszynski, kliennya tidak pernah dilibatkan dalam berbagai kegiatan di hotel tersebut. Padahal, Tamara mewarisi saham sebesar 20 persen dari ayahnya yang berpulang pada 2001.
"19 tahun Tamara tidak pernah diundang ke RUPS, tidak pernah dilibatkan," kata Djohansyah mengungkap.
Awalnya, Tamara Bleszynski tak mau mempermasalahkan hal itu. Artis 47 tahun ini masih percaya bahwa kelak pengurus hotel bakal melibatkannya sebagai salah satu pemegang saham resmi.
"Kenapa selama 19 tahun diam saja, karena saya berpegangan pada cinta kasih. Saya merasa orang pasti akan berubah jadi baik, atau ada itikad baik," tutur Tamara Bleszynksi.
Sayangnya, Tamara Bleszynski malah mendapati hotel tersebut dijadikan jaminan utang oleh para pengurusnya tanpa pernah sekalipun tahu kondisi keuangan perusahaan.
"Padahal sebagai pemegang saham, beliau harus mendapat hak yang paling dasar yaitu RUPS. Itu diatur undang-undang," kata Djohansyah.
Baca Juga: Hotel Warisan Ayah Jadi Jaminan Utang, Tamara Bleszynski Tahan Tangis Minta Bantuan: Tolong Saya
"Di situ kan jadi wadah Tamara bertanya hotel ini bagaimana, dan pengurus hotel juga wajib memberikan laporan soal hotel ini untung atau rugi. Kalau rugi harus seperti apa, kalau untung seperti apa. Itu wadahnya di RUPS dan itu saja tidak didapatkan," kata Djohansyah melanjutkan.
Situasi itulah yang kemudian membuat Tamara Bleszynski menempuh jalur hukum. Mantan istri Mike Lewis ini tak mau menanggung utang orang lain yang tidak diketahui penyebabnya.
"Saya sudah tidak ada apa-apa lagi, saya berusaha melakukan yang terbaik tapi malah diginiin terus. Untuk itu saya memohon kepada pengacara saya, tolong dong, saya mesti gimana? Saya sudah enggak ngerti lagi," tutur ibunda Rassya Islamay Pasha ini.
"Saya cuma ingin tenang hidup di Bali, ngurus anak. Saya enggak ngerti lagi apa yang harus saya lakukan agar bagaimana saya bisa dapat keadilan," imbuh Taman Bleszynski.
Berita Terkait
-
Polisi Dalami Laporan Tamara Bleszynski Terkait Kasus Penggelapan
-
Terkait Dugaan Penggelapan yang Dilaporkan Tamara Bleszynski, Polisi: Sepertinya Ini Masalah Keluarga
-
Tamara Bleszynski Laporkan 3 Orang yang Diduga Gelapkan Warisan Orangtuanya
-
Aset yang Digelapkan dari Tamara Bleszynski Ternyata Harta Warisan Orangtua
-
Donny Suhendra Meninggal Dunia, Razman Arif Nasution Ngamuk Diadang Masuk ke Kopi Johny
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Penyegelan Kantor KONI Sumbar Berujung ke Polisi, Ketua Sebut Ada Unsur Pidana!
-
Dorong Ekonomi Kreatif, Indosat Perkuat Digitalisasi UMKM Batik di Solok
-
Gubernur Sumbar Wanti-wanti Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Warga Jangan Terprovokasi!
-
Respon MUI Sumbar Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Usut Tuntas Secara Menyeluruh!
-
Polisi Masih Jaga Rumah Doa Kristen di Padang yang Dirusak Warga, Ini Alasannya