Hasilnya belum dipublikasikan, tetapi Chompunut telah mengamati tanda-tanda positif. Ayam yang diberi suplemen ganja cenderung mengalami lebih sedikit kasus bronkitis burung.
Perihal kualitas dagingnya, dinilai dari komposisi protein, lemak dan kelembapannya, serta kelembutannya, juga lebih unggul.
Manfaat ganja untuk pengobatan dan memasak telah lama dikenal dalam tradisi Thailand, kata Chompunut.
"Adalah kearifan lokal masyarakat Thailand untuk menggunakan [daun] ganja sebagai bahan tambahan makanan, mencampurnya sebagai bahan untuk membuat mi ayam. Orang-orang memasukkannya ke dalam sup agar rasanya lebih enak.”
Thailand telah melonggarkan undang-undangnya tentang ganja selama beberapa tahun terakhir. Pertama-tama melegalkan ganja untuk tujuan medis dan kemudian mengizinkan perusahaan untuk menjual produk yang mengandung rami dan CBD.
Bulan ini, pemerintah Thailand menghapus ganja dan tanaman rami dari daftar narkotika, meskipun masyarakat telah diperingatkan untuk tidak merokok di depan umum. Ekstrak yang mengandung lebih dari 0,2 persen tetrahydrocannabinol tetap ilegal.
Para pejabat mengatakan, mereka ingin meningkatkan pertanian dan pariwisata dengan memanfaatkan minat yang meningkat pada makanan dan minuman yang diresapi, dan perawatan medis.
Tidak jelas mengapa ganja memiliki efek positif pada ayam, kata Chompunut. Mungkin saja senyawa bioaktif dalam ganja telah merangsang kesehatan usus ayam, kekebalan dan dengan demikian meningkatkan kinerja mereka di tempat lain.
Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mengamati apakah ganja dapat menggantikan antibiotik dalam peternakan ayam, kata Chompunut.
Baca Juga: Unik dan Nikmat! Food Vlogger Mgdalenaf Ungkap 2 Jajanan yang Wajib Dicoba di Siam Paragon Bangkok
Dia merencanakan studi kedua yang akan menggunakan ekstrak ganja dengan intensitas yang lebih tinggi untuk mengamati apa dampaknya terhadap penyakit dan tingkat kematian di antara ayam.
Aktivis Thailand berkumpul di Bangkok pada bulan April untuk mempromosikan legalisasi ganja untuk penggunaan rekreasi.
“Tren [membesarkan] ayam akhir-akhir ini ke depan ke arah pertumbuhan yang lebih bersih, lebih organik dengan penggunaan antibiotik yang lebih sedikit,” katanya.
Ada juga keinginan untuk memanfaatkan produk sampingan dan mengurangi limbah. Menggunakan ganja di peternakan ayam dapat membantu mencapai tujuan tersebut, kata Chompunut.
Ayam yang telah diberi makan ganja akan dijual dengan harga lebih tinggi di restoran peternakan, tambahnya.
Ayam biasanya dijual seharga 60 baht atau setara Rp 25 ribu per kilogram. Tetapi ayamnya akan dijual dua kali lipat dari nilai itu kalau diberi makan ganja.
Berita Terkait
-
Unik dan Nikmat! Food Vlogger Mgdalenaf Ungkap 2 Jajanan yang Wajib Dicoba di Siam Paragon Bangkok
-
Jangan Buang Air Sisa Ungkep Ayam, Bisa Dibikin Kremesan Super Mudah
-
BNN: Tidak Ada Wacana Legalisasi Ganja, Kratom Masih Didalami
-
Tegas! Dirnarkoba Polri Sebut di Indonesia Ganja Tetap Narkotika Golongan I
-
Kepala BNN Tegaskan Tidak Ada Wacana Legalisasi Ganja di Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera