SuaraSumbar.id - Tahun 2022 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sebanyak 170 titik perlintasan kereta api (KA) sebidang tanpa palang pintu di Sumatera Barat (Sumbar). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan dan keselamatan perjalanan perkeretaapian.
"Tingkat kecelakaan kereta api di Sumbar cukup tinggi karena banyaknya perlintasan liar. Karena itu, untuk meningkatkan keselamatan perkeretaapian, kita akan tutup 170 titik perlintasan liar itu pada 2022," kata Kasubdit Pencegahan dan Penindakan Hukum Direktorat Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Jhon Ferry di Padang, Kamis (19/5/2022).
Ia mengatakan, penutupan perlintasan liar itu tidak dilakukan secara semena-mena. Sosialisasi sudah dilakukan sejak Januari 2022 dengan melibatkan tokoh adat dan masyarakat bisa menerima dengan baik karena tujuannya adalah untuk keselamatan.
"Kita juga memberikan solusi bagi masyarakat. Misalnya, ada lima titik perlintasan liar yang ditutup akan diberikan frontage road atau akses jalan yang nantinya akan dilengkapi fasilitasnya seperti palang pintu, penjaga hingga early warning system oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian," ujarnya.
Baca Juga: PT KAI Tutup 4 Perlintasan Liar di Jakarta
Jhon menyebut saat ini di Sumbar terdapat 370 perlintasan sebidang. Sebagian sudah dijaga, namun masih banyak titik yang belum ada penjagaan atau palang pintu, sehingga bisa membahayakan masyarakat dan perjalanan kereta api.
"Secara bertahap akan terus kita tingkatkan keselamatan di jalur kereta api ini. Idealnya kalau perlintasan dikelola dan dipakai masyarakat, maka memang harus dilengkapi fasilitasnya," katanya.
Menurutnya, untuk peningkatan jalur kereta dan peningkatan keselamatan itu, Kemenhub menganggarkan Rp179 miliar.
Pekerjaan sudah dimulai dengan pematokan di beberapa tempat. Namun, secara resmi akan diluncurkan pada 21 Mei 2022.
Penutupan perlintasan liar itu merupakan bagian dari Gerakan Nasional Keselamatan Perkeretaapian dan Sumbar menjadi percontohan untuk gerakan tersebut pada tahun ini.
Baca Juga: Perlintasan Liar antara Stasiun Kramat dan Pondokjati Ditutup KAI
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mendukung penuh gerakan nasional tersebut karena saat ini frekuensi perjalanan kereta api di Sumbar sudah semakin tinggi, sementara perlintasan liar masih cukup banyak.
"Kita berharap dengan adanya upaya peningkatan keselamatan perkeretaapian ini, tingkat kecelakaan melibatkan kereta api di Sumbar bisa ditekan. Kalau bisa nol kecelakaan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pasaman Diguncang Gempa 4,3 Magnitudo, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami!
-
Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo: Makin Berkembang Berkat KUR BRI
-
21 Orang Tewas Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar, 213 Orang Luka-luka!
-
Sukses Ekspor Berkat BRI, UMKM Asal Sidoarjo Raup Omzet Fantastis
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025