Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Kamis, 14 April 2022 | 20:00 WIB
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, dalam Diskusi Taman BRI bertema “Peran Digitalisasi dalam Mendorong UMKM Naik Kelas,” Rabu (13/4/2022). (Dok: BRI)

Maka pemberdayaan UMKM dan upaya inklusi keuangan menjadi peran microfinance yang penting untuk mengentaskan kemiskinan pemerataan ekonomi. Hal ini juga sesuai dengan fokus Presidensi G20 di Indonesia yang salah satunya mengangkat financial inclusion.

Dalam acara yang sama, Komisaris eFishery, yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin, Aldi Haryopratomo mengatakan, skala usaha UMKM dapat dinaikkan melalui optimalisasi digitalisasi.

Teknologi, kata dia, menjadi jembatan untuk mengurangi struktur biaya sehingga lebih efisien. Contohnya proses pembayaran utama yang dulu menggunakan mesin EDC, sekarang bisa menggunakan QR Code sehingga lebih mudah.

“Di eFishery, misalnya, untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi, kami menggunakan sebuah robot atau mesin yang bisa mengetahui kapan ikan dalam keadaan lapar,” ujarnya.

Baca Juga: Konsisten Jalankan Transformasi Digital, BRI Borong 4 Penghargaan dalam Digitech Awards 2022

Mesin robot ini pun dapat memberikan makan pada ikan saat lapar secara merata. Dengan demikian, secara produktivitas pengeluaran budidaya ikan bisa turun 30% serta pendapatannya naik hingga 45%.

“Intinya, inovasi melalui optimalisasi digitalisasi dapat menekan biaya dan meningkatkan akses pasar,” ujarnya.

Teknologi dapat menjadi perubahan fundamental dari segi biaya maupun dari pasar.

Load More